Berita

Amerika Serikat beri Rp 23 triliun untuk Novavax guna kembangkan vaksin Covid-19/Net

Kesehatan

Demi 100 Juta Dosis Vaksin, AS Sokong Novavax Rp 23 Triliun

RABU, 08 JULI 2020 | 08:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Situasi wabah di Amerika Serikat (AS) masih belum menunjukkan membaik. Kebutuhan akan vaksin pun semakin mendesak agar bisa mencegah meningkatnya fatalitas di negeri Paman Sam.

Untuk itu, pemerintah AS memberikan dana sebesar 1,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 23 triliun (Rp 14.443/dolar AS) kepada perusahaan bioteknologi, Novavax yang berbasis di Maryland.

Novavax pada Selasa (7/7) mengatakan, dana tersebut digunakan untuk mengembangkan vaksin Covid-19 secepatnya.

Adapun dana tersebut diberikan dari hasil seleksi dan merupakan implementasi dari program pemerintah "Operation Warp Speed" untuk menyediakan jutaan dosis vaksin Covid-19 pada 2021.

"Kami merasa terhormat dapat bermitra dengan Operation Warp Speed untuk memajukan kandidat vaksin kami dengan urgensi luar biasa dalam upaya memberikan perlindungan vital bagi populasi bangsa," ujar CEO Novavax, Stanley C. Erck, seperti dikutip Anadolu Agency.

Ia mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan pengembangan klinis tahap akhir, termasuk uji coba Fase 3 dari kandidat vaksin Novavax NVX-CoV2373, membangun pabrik, dan memproduksi 100 juta dosis vaksin pada awal 2021.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah AS atas kepercayaannya pada platform teknologi kami, dan bekerja tanpa lelah untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin untuk krisis kesehatan global ini," lanjutnya.

Vaksin NVX-CoV2373 sudah melakukan uji klinis Fase 1 di Australia sejak Mei pada 130 partisipan berusia 18 hingga 59 tahun. Hasil imunogenisitas dan keamanan awal dari vaksin tersebut diperkirakan akan muncul pada akhir Juli.

Setelah itu, Novavax akan melakukan uji klinis Fase 2 untuk menilai kekebalan, keamanan, dan pengurangan penyakit Covid-19.

Sementara itu, AS saat ini sudah mencatatkan lebih dari 2,9 juta kasus Covid-19 dengan lebih dari 130 ribu kematian serta 924 ribu kesembuhan. Dengan data tersebut, AS menjadi negara paling parah terdampak pandemik Covid-19.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya