Berita

Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Percepatan Covid-19, Achmad Yurianto/Net

Politik

Diminta Tanggapi Kalung Buatan Kementan, Jubir Corona: Saya Tidak Bisa Komentar

MINGGU, 05 JULI 2020 | 09:45 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kementerian Pertanian memiliki program memproduksi kalung anti corona yang dianggap sejumlah kalangan sebagai bentuk penyerapan anggaran dana Covid-19 yang tidak tepat sasaran.

Kalung corona dinilai ampuh untuk mengantisipasi terjangkitnya wabah mematikan dari Wuhan, Cina tersebut.

Namun, banyak orang menyangsikan hal itu, lantaran belum ada riset maupun penelitian yang pasti mengenai kalung anti corona sebagai antisipasi Covid-19.


Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Percepatan Covid-19, Achmad Yurianto memilih angkat tangan saat ditanya mengenai kalung anti corona tersebut. Ini lantaran dia tidak mengetahui sama sekali apa fungsi nyata dari kalung yang oleh publik dianggap sebagai jimat tersebut.

“Saya tidak bisa komentar, karena tidak dapat datanya sama sekali,” ucap Achmad Yurianto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/7).

Yurianto pun menolak untuk memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai kalung anti corona tersebut. Pasalnya, Kementerian Pertanian tidak melakukan koordinasi intens Kementerian Kesehatan.

“Saya sama sekali tidak punya data teknis tentang kalung itu. Saya juga tahu dari media. Silakan kalau akan diajukan risetnya sesuai ketentuan,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya