Berita

Diskusi menanti perombakan kabinet/Repro

Politik

Isu Reshuffle Menguat, PKB Isyaratkan Menteri Nadiem, Terawan Dan Fachrul Razi Layak Diganti

SABTU, 04 JULI 2020 | 14:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kegugupan pemerintah menghadapi pandemik virus corona baru (Covid-19) sangat terlihat jelas. Terutama soal komunikasi dan koordinasi antar lembaga.

Hal ini diperparah dengan apa yang diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa tidak adanya sense of crisis dari para pembantunya. Terutama yang paling banyak disorot publik antara lain Kementerian Kesehatan (Kemenkes),  Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Begitu disampaikan anggota Komisi VIII DPR RI fraksi PKB Maman Imanulhaq saat mengisi diskusi daring MNC Trijaya FM bertajuk "Menanti Perombakan Kabinet" yang digelar pada Sabtu (4/7).


"Hal yang dikritisi dari pidato Jokowi, adalah soal koordinasi dan komunikasi. Komunikasi, kita lihat betapa gugupnya Menkes. Sehingga kita mengusulkan di DPR untuk juru bicara, dan muncul juru bicara. Lalu kita mengusulkan Gugus Tugas dan bekerja cepat," ujar Maman Imanulhaq.

Politisi PKB ini mengurai, ego sektoral diantara menteri dan lembaga yang mengakibatkan masalah koordinasi dan komunikasi ini menjadi tersendat untuk penanganan Covid-19. Sehingga, masalah ini ditegaskan kembali oleh Presiden Jokowi bahwa semua harus satu visi misi.

"Harus dipahami, ada Menteri yang kelihatan tiarap, Menteri yang sudah bekerja tetapi dia dibully karena dia bekerja. Kalau Menteri yang harus diganti sebenarnya, publik sudah tahu. Ada beberapa Menteri yang pantasnya menjadi kiai tetapi menjadi Menteri, Menkes maksudnya," kata Maman.

Lebih jauh, Maman pun menyinggung ada Menteri yang meminta anggaran tambahan tetapi bukan untuk penanganan Covid-19. Hal itu terkonfirmasi saat sang Menteri memaparkan programnya namun tidak ada satu pun yang mengarah pada penanganan pandemik Covid-19.

"Bayangkan ada Kementerian mengajukan anggaran tambahan saat pandemi. Kita sisir programnya. Tidak satu pun menyentuh pandemik. Saya sebutin Kemenag. Kemenag itu tidak ada sense of crisis pandemik," tegasnya.

Padahal, sambungnya, banyak kelompok termasuk kategori rentan seperti Guru Ngaji, Asatidz, hingga Kiai dan Habaib terdampak akibat pandemik Covid-19 ini. Namun, Kemenag justru meminta anggaran tambahan bukan pada upaya penanganan tersebut.

"Saya memperhatikan Kiai, Guru Ngaji, Imam Masjid. Kalau mereka dipegang negara, ini bisa menjadi ujung tombak sebagai pemimpin informal yang bisa mensosialisasikan tentang bahaya Covid-19. Gara-gara tidak dilibatkan, seorang Ibu pulang dapat bantuan Covid-19 saya tanya, bu dapat berapa? Rp 600 Kang Maman, program Covid-19. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi, Kang. Covidnya tetap sehat, sejahtera, kan gila! Kegagalan melakukan edukasi politik seperti itu," tuturnya.

Terakhir, Maman Imanulhaq juga menyatakan bahwa Mendikbud Nadiem Makarim dalam menerapkan kebijakan belajar jarak jauh sangat sulit diterima karena tidak semua mendapatkan akses dan fasilitas memadai.

"Menteri Pendidikan, itu sangat harus digarisbawahi bahwa belajar jarak jauh itu tidak menyelesaikan masalah," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya