Berita

Pertambangan timah di Baangka Belitung/Net

Nusantara

Mafia Timah Bukan Hanya Sengsarakan Rakyat Tapi Ekonomi Bangka Belitung

JUMAT, 03 JULI 2020 | 21:05 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy Satyo P menilai, dugaan praktik kotor mafia timah yang menguasai Bangka Belitung bukan hanya mensengsarakan masyarakat.

Menurut Satyo, mafia timah juga memberikan imbas negatif bagi perekonomian di provinsi yang pernah dijajah Inggris itu.

Satyo mengungkap, berdasarkan data triwulan pertama 2020, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung mengalami penurunan drastis, angka pertumbuhan ekonomi Babel tercatat paling rendah di antara provinsi lain di Sumatera.


"Ketika pertambangan timah masih beroperasi lancar daya beli masyarakat sangat bagus, perekonomian Provinsi Babel pun terkerek naik. Pada situasi saat ini, perekonomian Babel melemah, belum lagi imbas dari pandemik Covid-19, daya beli masyarakat mengalami penurunan yang sangat drastis, kata mantan Sekjen Prodem ini Kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/7).

Selain dipengaruhi oleh pandemik Covid-19, Satyo menjelaskan, suburnya praktik penguasaan dengan cara kartel, dan berakibat monopoli dengan modus penerbitan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja  (RKAB) yang membuat pertambangan timah perlahan tapi pasti tidak berkembang.

”Masyarakat dan negara dirugikan akan tetapi hanya menguntungkan segelintir orang, menggerus pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat Babel dan menutup peluang para wirausahawan lainnya, urai Aktivis 1998 ini.

Ditambah, ketatnya dan kakunya regulasi pertambangan timah yang terkesan "melindungi" praktik monopoli hingga mengakibatkan belasan perusahaan smelter swasta timah di Bangka Belitung tidak bisa melakukan ekspor.

Menurutnya, praktik kotor seperti ini sangat merugikan perekonomian Babel dan menggerus pendapatan pemerintah pusat yang seharusnya mendapatkan akumulasi manfaat dari sehatnya proses ekonomi yang bersumber dari pertambangan dan bisnis Timah.

”Akibat persekutuan jahat antara penguasa dan pengusaha yang disebut dengan istilah oligarki dan oligopoli membuat kekayaan sumber daya alam strategis seperti timah tidak banyak bermanfaat untuk negara dan rakyat, tandasnya.

Untuk itu, pria yang akrab disapa Komeng ini berhara, lembaga negara pengawasan pembangunan, keuangan dan penegakan hukum pemerintahan seperti: BPKP, BPK, KPK, Kejaksaan Agung harus segera melakukan audit kebijakan yang justru terkesan melindungi Oligopoli dan monopoli.

”Yang diduga "dikontrol"oleh satu orang pebisnis yang merupakan suami artis terkenal Harvey Moeis, ungkap Komeng.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya