Berita

Direktur Ekekutif Voxpol Centre Pangi Syarwi Chaniago/Net

Politik

Pengamat: Jokowi Mau Reshuffle 10 Kali Enggak Pengaruh Ke Kinerja Pemerintahan!

KAMIS, 02 JULI 2020 | 20:09 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Isu reshuffle yang keluar dari lidah Presiden Joko Widodo setelah menyampaikan unek-uneknya terhadap kinerja kementerian pada Sidang Kabinet Kamis 18 Juni lalu menuai kritik berkepanjangan.

Pasalnya hingga hari ini, banyak pihak masih bertanya-tanya dengan rencana reshuffle yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, termasuk salah satunya disampaikan Direktur Ekekutif Voxpol Centre Pangi Syarwi Chaniago.

Saat sebelum Jokowi membentuk kabinetnya, Pangi mengaku telah memberikan masukan kepada Presiden asal Solo itu untuk berhati-hati dalam memilih menteri.

Karena menurutnya, bongkar pasang kabinet di tengah perjalanan pemerintahan bisa mengganggu kerja-kerja negara dari berbagai aspek.

"Gonta-ganti menteri berkali-kali dapat memperlambat akselarasi kerja kementerian itu sendiri, menteri baru harus beradaptasi kembali dan mulai dari nol lagi," ujar Pangi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (2/7).

Namun sikap ketidak hati-hatian Jokowi pun nampak di masa kerja yang belum mencapai setahun ini, dan fatalnya bertepatan dengan datangnya pandemik virus corona baru (Covid-19).

"Hal tersebut sekarang mulai terungkap dan terkonfirmasi, banyak menteri yang nampaknya tidak mampu mengimbangi ritme kerja presiden," tuturnya melanjutkan.

Lebih lanjut, Pangi secara pribadi mengkhawatirkan jika benar Jokowi akan melakukan reshuffle. Sebab bukan tidak mungkin menurutnya, masukan dari orang partai politik pendukung pemerintahan akan turut mempengaruhi keputusan Jokowi dalam menentukan.

"Letupan-letupan yang menjadi indikator reshuffle ialah letupan politik, bukan letupan kinerja. Bentangan empiris ini yang terjadi selama ini," ungkapnya.

"Mau dua kali sampai sepuluh kali reshuffle pun tidak akan punya korelasi linear terhadap kinerja pemerintah, selama reshuffle hanya berbasiskan letupan politik semata," demikian Pangi Syarwi Chaniago.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya