Berita

Ilustrasi surat kabar China, Global Times/Net

Dunia

Lagi, AS Tambah Empat Media China Sebagai Misi Asing

SELASA, 23 JUNI 2020 | 14:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) dan China terlibat perang media. AS telah menjadikan empat outlet media China sebagai sebuah misi asing karena dianggap dikontrol oleh Partai Komunis.

Melansir Reuters, empat outlet media China tersebut di antaranya adalah China Central Television, China News Service, People's Daily, dan Global Times.

Dikatakan oleh utusan AS untuk Asia Timur, David Stilwell pada Senin (22/6), media-media tersebut merupakan "gerai propaganda" yang berada di bawah kendali Partai Komunis China.


"Partai Komunis tidak hanya melakukan kontrol operasional atas entitas propaganda ini, tetapi memiliki kontrol editorial penuh atas konten mereka," ujar Stilwell.

Meski begitu, Stilwell menekankan, keputusan tersebut bukan dimaksudkan untuk mengurangi aktivitas jurnalistik dan kebebasan pers.

Kedutaan Besar China di Washington sendiri belum menanggapi langkah tersebut.

Namun, berbagai kritikan atas keputusan tersebut bermunculan dari para pemimpin redaksi media-media China.

"Ini adaah keputusan yang sangat tidak masuk akal. Hubungan China-AS begitu tegang hingga media yang berorientasi pasar seperti Global Times terpengaruh. Sangat disesalkan," ujar pemimpin redaksi Global Times, Hu Xijin.

Buruknya hubungan AS dan China telah merambah ke berbagai hal. Termasuk perang dagang, otonomi Hong Kong, hingga pandemik Covid-19.

Pada Februari, Departemen Luar Negeri AS juga sudah mengklasifikasikan lima outlet media lainnya sebagai misi asing. Sehingga media-media tersebut diharuskan untuk memberikan laporan kepada Deplu mengenai pegawai dan lain sebagainya.

Dua bulan setelahnya, Maret, Washington juga mengatakan akan memangkas jumlah jurnalis China yang bekerja di outlet-outlet media tersebut, dari 160 menjadi 100 orang.

Sebagai tanggapan, China mengusir sekitar selusin koresponden Amerika yang bekerja sama dengan New York Times, Wall Street Journal, dan Washington Post.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya