Berita

Staf Khusus Presiden Bidang Politik, Hukum, Ekonomi dan Sosial, Dini Purwono/Repro

Politik

Staf Khusus Presiden: Kebebasan Kita Dibatasi Kebebasan Orang Lain

MINGGU, 21 JUNI 2020 | 00:50 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kebebasan berekspresi dan mengemukakan pendapat merupakan hak setiap warga negara dan sudah dijamin oleh konstitusi. Karena itu, dalam menyampaikan pendapat juga harus secara konstitusional dan tidak semena-mena.

Sebab, kebebasan individu tidak bersifat absolut. Karena dibatasi oleh kebebasan individu lainnya.

Begitu disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Politik, Hukum, Ekonomi, dan Sosial, Dini Purwono, saat mengisi diskusi daring #SolusiUntukNegeri dengan topik "Antara Riuh-Keruh Medsos dan Kebebasan Berpendapat. Bagaimana Menertibkan?", Sabtu (20/6).


"Jadi memang, kebebasan berpendapat itu juga harus dilakukan secara konstitusional. Bahwa kebebasan kita itu tidak absolut. Tidak ada yang absolut dalam dunia ini. Kebebasan kita tidak absolut karena kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain," ujar Dini Purwono.

Menurut politikus PSI ini, Indonesia merupakan negara hukum dan segala sesuatunya diatur dengan aturan hukum tersebut. Termasuk dalam hal kebebasan berpendapat dan berekspresi agar dilakukan secara konstitusional.

"Kita mesti konsekuen, segala sesuatunya itu ada rambu-rambunya. Karena itu ada aturan hukum yang memastikan bahwa kita tidak melaksanakan kebebasan kita dengan semena-mena dan akhirnya menzolimi kebebasan orang lain," tuturnya.

"Bahwa hak itu harus dibaca bersama dengan kewajiban," imbuh dia.

Dini Purwono mencontohkan kasus komika Bintang Emon, di mana warganet secara beramai-ramai menyebut pemerintah otoriter.

Padahal, kata dia, hal itu merupakan masalah penegakan hukum yang ujung-ujungnya bermuara pada kualitas aparat penegak hukumnya itu sendiri. Termasuk, kualitas masyarakat dalam melihat persoalan tersebut.

"Nah ini masalah pemahaman juga dari masyarakat. Dengan bendera kebebasan berpendapat, langsung semena-mena gitu. Seperti yang kemarin terjadi dengan Bintang Emon gitu kan, langsung semuanya berpendapat," tuturnya.

Tak jauh berbeda dengan kasus penangkapan warga Sula Maluku Utara karena mengunggah guyonan dari Presiden RI keempat, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di media sosial. Hal ini merupakan contoh kasus yang menunjukkan minimnya kualitas aparat penegak hukum.

"Masalahnya pada penegakan hukumnya, law investment-nya. Mulai dari pemahamannya, seperti yang terjadi di Sula Malut, itu kan kelihatan banget karena polisi yang bersangkutan tidak memahami pasal yang yang ingin dia tuduhkan, tidak memahami substansi," kata Dini Purwono.

"Kalau kita bicara penegakan hukum, ujung-ujungnya adalah kualitas manusianya. Jadi kita enggak bisa bicara mengenai kualitas aparat penegak hukumnya saja, tapi juga dari masyarakatnya sendiri," imbuhnya menegaskan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya