Berita

Menteri Kesehatan Polandia, Lukasz Szumowski/Net

Dunia

Tiga Ribu Pekerja Positif Covid-19, Polandia Tutup Sejumlah Tambang Batu Bara

SENIN, 15 JUNI 2020 | 08:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lonjakan kasus Covid-19 yang dilaporkan di tambang batubara Polandia telah menimbulkan kekhawatiran di negara tersebut.

Tiga ribu kasus telah dilaporkan. Pemerintah bergerak cepat dengan menutup 12 tambang hingga akhir Juni.

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengatakan virus itu menyerang tambang karena kondisi tempat kerja yang sempit  sehingga virus dapat  menyebar dengan cepat.

Menanggapi hal itu, Slawomir Starzynski, juru bicara kelompok penambangan JSW, mengatakan bahwa sebagian besar virus corona  yang dilaporkan di perusahaannya adalah kasus ringan atau tanpa gejala.

"Dari 3.000-an karyawan dari tambang kami yang dites positif terkena virus corona, hanya tiga atau empat yang harus dirawat di rumah sakit," katanya, seperti dikutip dari CGTN, Minggu (14/6).

Wabah Covid-19 dan penutupan tambang menjadi masalah yang sangat sensitif menjelang pemilihan presiden di Polandia pada 28 Juni mendatang,  di mana para penambang masih merupakan blok suara yang kuat.

Pada awalnya pemungutan suara dijadwalkan pada 10 Mei 2020, namun mengalami penundaan akibat pandemik Covid-19.

 "Kami berharap pemerintah akan terus memulihkan sektor pertambangan," Dominik Kolorz, kepala serikat pekerja Solidaritas untuk cekungan batubara Silesia, mengatakan kepada AFP.

Dirinya khawatir, penutupan tambang akibat  virus itu akan menjadi dalih untuk melakukan penutupan permanen beberapa tambang di seluruh negeri.

Tetapi menutup tambang di negeri itu bukanlah tugas yang mudah.

"Anda tidak bisa hanya menutup tambang dengan menekan tombol. Ini adalah pekerjaan besar untuk mengisolasi dan mengamankan area besar untuk menghindari poros menutup lagi dan menghindari kebakaran," kata Sylwester Wilczek, wakil kepala layanan kesehatan di tambang Knurow Szczyglowice.

Ke-12 tambang yang menghadapi penutupan semua milik kelompok pertambangan JSW dan konglomerat PGC, yang merupakan dua perusahaan batubara terbesar di Eropa. Keduanya mempekerjakan ribuan orang.

Banyak penambang dilaporkan menganggap remeh tingkat keparahan virus di tambang karena mereka khawatir akan kehilangan pekerjaan.

"Saya tidak tahu harus berpikir apa," kata seorang penambang bernama Krzysztof.

 "Tambang saya bekerja dengan baik. Saya tidak tahu mengapa mereka menutupnya."

Sebanyak 80 persen kebutuhan energy Polandia bergantung pada batu bara. Namun penutupan tambang itu tidak akan terlalu berpengaruh sebab mereka telah memiliki cadangan prouksi yang cukup.

Ketergantungan Polandia pada batubara adalah masalah kontroversial di Uni Eropa. Warsawa telah menolak untuk menerapkan target blok itu menjadi karbon netral sepenuhnya pada tahun 2050.

Polandia telah menuntut lebih banyak waktu untuk melakukan transisi ke energi hijau , dengan perpanjangan hingga 2070, menurut beberapa sumber.

Pemerintah Polandia mulai mengurangi pembatasan coronavirus pada bulan lalu, dan membuka kembali beberapa restoran di negara titu.

Batas pertemuan publik juga ditingkatkan menjadi 150 orang dan aturan memakai masker tidak lagi diwajibkan bagi mereka yang mematuhi aturan jarak sosial.

Kampanye menjelang  pemilihan presiden juga tetap dilaksanakan ketika pelonggaran mulai diberlakukan.

Menteri Kesehatan Polandia, Lukasz Szumowski, dengan meningkatnya kasus baru virus corona, pembatasan kemungkinan akan kembali dilakukan di seluruh negeri untuk mencegah penyebaran virus.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya