Berita

Gedung DPR di kawasan Senayan, Jakarta/Net

Publika

Kembalilah Ke Jalan Yang Benar

RABU, 10 JUNI 2020 | 09:14 WIB

KEEMPAT partai politik atau fraksi di parlemen yaitu Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem memiliki akar keberangkatan yang sama. Ketua umum tiga Partai Prabowo, SBY, dan Surya Paloh memiliki kesejarahan sama dalam berkiprah atau menjadi bagian dari Golkar.

Adapun Golkar yang awalnya Sekber Golkar didirikan untuk mengantispasi eskalasi politik di masa Orde Lama yang dekat atau mengakomodasi aliran politik komunisme melalui perjuangan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Agak ironis ketika RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang oleh masyarakat disebut berbau komunis dan Orde Lama, keempat partai tersebut baik Golkar, Gerindra, Demokrat, maupun Nasdem justru mendukung disahkannya RUU HIP sebagai inisiatif Dewan.


Padahal konten RUU ini terbaca kasat mata dapat disebut "nyeleneh" dan "mundur ke belakang".

Semua tahu dalam RUU HIP ini Tap MPRS No XXV/MPRS/1966 yang berhubungan dengan PKI dan larangan penyebaran Komunisme/Marxisme-Leninisme telah di "out" dari Konsiderans.

Lalu Pancasila, Trisila, Ekasila tertuang secara eksplisit dalam pasal, serta nilai-nilai agama dan ketuhanan yang diberi alas kebudayaan. Agama yang direndahkan.

Jika tetap berjalan mulus skenario politik bahwa wujud RUU HIP ini menjadi undang-undang, maka keempat partai di atas tentu dapat dipandang oleh rakyat dan bangsa Indonesia telah "lupa kacang dari kulitnya" atau lebih berat predikatnya adalah telah "menghianati" misi awal dari kelahirannya yang anti PKI dan Komunisme.

Nilai relijiusitas yang dihormati pun telah diabaikan. Sekularisme dan pragmatisme telah menjadi pilar.

Saatnya koreksi diri dari sikap politik mengentengkan masalah sehingga RUU HIP yang bernuansa Orde Lama ini dapat lolos dengan mudah. Jika telah menjadi UU maka dipastikan akan menjadi landasan untuk melakukan sosialisasi Pancasila dalam versi yang keluar dari makna dan rumusan 18 Agustus 1945.

Konsensus yang dicapai dengan susah payah akhirnya justru hancur. Konflik ideologi pun terpaksa harus terjadi lagi.

Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem kembalilah ke jalan yang benar. Jalan adil dan konsensus. Bukan terbawa arus permainan kekuasaan yang menyandera. Koalisi adalah hal yang wajar tetapi kemandirian ideologis harus tetap terjaga.

RUU HIP membuat langkah goyah dalam perspektif ideologi Pancasila yang tersimpangkan.

Jangan karena sejumput kekuasaan telah mengubah pendirian dan belok dari prinsip perjuangan. Lalu terjajah oleh dinamika. Akhirnya rakyat merasa dikorbankan oleh permainan yang sebenarnya tidak menyentuh kepentingan rakyat itu sendiri.

Aspirasi rakyat yang menolak RUU HIP moga ditangkap. Muatan Haluan Ideologi Pancasila buka porsi undang-undang tetapi ketetapan MPR. Keliru menurunkan Pancasila menjadi nilai instrumental.

Rakyat menolak karena ada "down grade" kewibawaan ideologi Pancasila. Undang-undang itu bukan tempat yang tepat untuk mengatur "staats fundamental norm".

Moga pada tahapan ini pilihan cerdas dan jernih dapat diambil. Tarik dan hentikan pembahasan RUU.

Bawa ke ruang yang lebih terhormat dan tepat menurut konstitusi untuk menuangkan "Haluan Ideologi Pancasila" sebagai produk hukum MPR yaitu Ketetapan MPR.

Kembalilah ke jalan yang benar.

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya