Berita

Ketua Umum Pimpinan Pusat GPII, Masri Ikoni/Net

Politik

KOMUNIKASI COVID-19

Ketum GPII: Johnny G. Plate Layak Dicopot Dari Menkominfo

SENIN, 08 JUNI 2020 | 10:47 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) setuju jika Presiden Joko Widodo mengevaluasi kabinet mengingat ada beberapa menteri yang dinilai berkinerja buruk di tengah pandemik Covid-19.

Ketua Umum Pimpinan Pusat GPII, Masri Ikoni, mengatakan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate salah satu yang layak direshuffle.

Sebab, ada masalah komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan virus corona, sehingga dapat menghilangkan nyawa warga negara. Ditambah, sejumlah pesan pemerintah terkesan cukup membingungkan dan tidak sampai ke masyarakat dalam penanganan Covid-19.

"Akibatnya masyarakat mejadi korban dari simpang siurnya komunikasi publik pemerintah," ujar Masri saat diskusi virtual bertajuk "New Normal: Perlukah Reshuffle Kabinet?", Minggu malam (7/6).

Menurut Masri, Selain Menkominfo, yang layak ganti juga adalah Jurubica Presiden. Menurut Masri, saat masyarakat membutuhkan informasi soal Covid-19 yang utuh, namun yang muncul malah informasi yang membingungkan dan simpang siur.

"Sehingga ada kesan pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak kompak," katanya.

Namun demikian, Masri menegaskan bahwa penanganan pandemik Covid-19 secara umum berjalan baik jika dilihat dari kekompakan semua kementerian yang bergerak.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, pengamat ekonomi Supiandi, menilai belum diperlukan evaluasi dan reshuffle menteri saat ini. Dia meminta Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada para pembantunya untuk lebih giat bekerja maksimal.

"Ekonomi sedang tidak menentu akibat Covid-19, tidak jaminan bila menteri menteri diganti akan kerja lebih baik," kata Supiandi.

Dia usulkan ke depan, Indonesia perlu design pembangunan skenario pembangunan jangka panjang dan berkelanjutan yang memperhatikan bencana. Selain itu Indonesia perlu mencadangkan dana bencana lebih besar, karena dana on call yang ada di BNPB tidak cukup untuk hadapi bencana seluas Covid-19.

Dalam diksusi virtual "New Normal: Perlukah Reshuffle Kabinet?", juga hadir sebagai pembicara Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama, dan pengamat politik Ade Reza Hariyadi, serta diskusi dipandu oleh mantan Ketum GPII Karman BM.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya