Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Komunikasi Buruk Jokowi Dan Para Menteri Bisa Perbesar Peluang Pemakzulan

MINGGU, 07 JUNI 2020 | 13:35 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ada dua aspek kudeta terhadap pemerintahan sah. Pertama dari aspek militer, kudeta bisa terjadi jika dilakukan oleh kekuatan yang memiliki persenjataan seperti di Thailand dan Mesir.

Kemudian dalam perspektif pilihan sistem pemerintahan, kudeta bisa dilakukan dan diatur lewat jalur konstitusi, yakni adanya klausul pemakzulan atau impeachment.

Begitu urai peneliti Insititut Riset Indonesia (Insis) Dian Permata saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (7/6).

"Adanya klausul pemakzulan (impeachment). Umumnya, karena hilang kepercayaan dan kesabaran masyarakat terhadap rezim tertentu dalam mengelola tata negara. Bisa politik, ekonomi, hukum, dan lainnya. Ini tidak diharamkan. Jika diharamkan maka klausul tersebut harus dicabut," katanya.

Sehingga kata Dian, jika kedua perspektif dilakukan dan komunikasi yang dilakukan pemerintah terus menerus menjadi polemik, maka kemungkinan pemerintahan terguling secara sah akan besar terjadi.

"Itu dapat dilihat dari sengkarutnya komunikasi antar presiden dan menteri, dalam sejumlah kasus," jelas Dian.

Kasus yang dimaksud Dian adanya sengkarut komunikasi antara presiden dan menteri dapat dilihat dari penanganan pencegahan Covid-19.

Selain itu kata Dian, adanya teriakan reshuffle kabinet yang digaungkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga dapat mengusik ketenangan partai pendukung pemerintahan.

"Padahal mereka boleh dicap sebagai infanteri pemerintahan saat ini. Terutama untuk urusan menghalau isu negatif pemerintahan di media sosial," terang Dian.

Sehingga dikhawatirkan memicu faksionalisasi di antara partai pendukung. Mereka akan berhitung, siapa sudah dapat apa saja dari kue yang tersedia di pemerintahan dan siapa yang belum. Akibatnya, publik dapat melihat dengan mata telanjang soal kusutnya pola komunikasi politik di lingkaran pemerintahan saat ini," terang Dian.

Jika persoalan tersebut tidak mampu dikelola dengan baik, maka akan menjadi pintu pelaksanaan pemakzulan.

"Jika persoalan-persoalan di atas tidak mampu dikelola dengan baik maka akan menjadi salah satu pintu masuk pembahasan wacana pemakzulan di parlemen," pungkas Dian.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Geledah Kantor Setda Papua, KPK Amankan Bukti Dokumen dan Barang Elektronik

Jumat, 08 November 2024 | 21:48

Satu Keluarga Meninggal Akibat Kebakaran Rumah di Jakarta Utara

Jumat, 08 November 2024 | 21:35

Komisi V Usul Ada Area Khusus Jamaah Haji dan Umroh di Bandara Soetta

Jumat, 08 November 2024 | 21:21

Dikunjungi Nusron, Polri Siap Sikat Mafia Tanah

Jumat, 08 November 2024 | 20:46

Ketum AMPI: Pinjol Masih Menjadi Pelarian Masyarakat

Jumat, 08 November 2024 | 20:34

Rumput GBK Siap Sambut Selebrasi ‘Knee Slide’ Thom Haye

Jumat, 08 November 2024 | 20:31

Buat Banyak Gebrakan Positif, Kabinet Merah Putih Patut Diacungi Jempol

Jumat, 08 November 2024 | 20:17

Lawatan Presiden Prabowo Bukti Dunia Internasional Menunggu Peran Indonesia

Jumat, 08 November 2024 | 20:09

Kementerian Keuangan Kantongi Rp1.517,5 Triliun Penerimaan Pajak Oktober 2024

Jumat, 08 November 2024 | 19:47

Tukang Pijat jadi Tersangka Karena Tambal Rumah Bocor Pakai Baliho Paslon Bupati

Jumat, 08 November 2024 | 19:02

Selengkapnya