Berita

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama enam kepala daerah yang merupakan wilayah lumbung pangan Jatim/Istimewa

Nusantara

Gubernur Khofifah Minta Kabupaten Se-Jatim Percepat Masa Tanam Untuk Antisipasi Kelangkaan Pangan

SENIN, 01 JUNI 2020 | 19:27 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Enam daerah yang menjadi lumbung pangan Jawa Timur sekaligus lumbung nasional diminta bersiap menghadapi waktu tanam di tengah musim kemarau April-September tahun ini. Hal ini penting untuk menjaga ketahanan pangan di tengah pandemik Covid-19 yang tengah melanda.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama enam kepala daerah yang merupakan wilayah lumbung pangan Jatim, yaitu Bupati Bojonegoro, Bupati Jember, Bupati Ngawi, Bupati Nganjuk, Bupati Tuban, dan Bupati Tulungagung di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (1/6).

“Sebagai antisipasi dampak pandemik Covid-19 di masing-masing kabupaten ini, kita harus mengupayakan tetap bisa berseiring dengan produktivitas pangan di musim kemarau 2020. Enam kabupaten ini tetap dimaksimalkan,” tutur Gubernur Khofifah.

Instruksi tersebut berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk mempercepat masa tanam dan salah satu upaya antisipasi kelangkaan pangan dunia yang dikhawatirkan PBB.

“Kami mohon agar percepatan tanam di bulan Juni ini bisa terkawal dan  termonitor dengan baik oleh seluruh Bupati. Sehingga kita bisa menjaga ketahanan pangan nasional yang memang sebagian besar bertumpu pada surplusnya padi di Jawa Timur,” imbuh orang nomor satu Jatim ini.

Persiapan masa tanam meliputi kesiapan peralatan pra panen seperti traktor roda dua maupun roda empat. Selain itu, pendistribusian benih dan penyaluran pupuk subsidi kepada petani juga harus terkawal penuh oleh pemerintah daerah.

“Untuk proses distribusi benih dan penyaluran pupuk subsidi agar semua dipastikan terkawal sampai ke petani,” tegasnya.

Tak hanya itu, kepala daerah juga diminta memonitor Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang ada di wilayahnya untuk memastikan masuk RDKK agar dapat menerima pupuk bersubsidi.

Provinsi Jatim yang berperan sebagai salah satu wilayah lumbung pangan nasional saat ini memiliki luas panen pada semester I tahun 2020 seluas 1.120.153 hektare. Sedangkan untuk produksi padi pada semester I ini diperkirakan mencapai 6.185.310 ton GKG atau setara dengan 4.066.348 ton beras.

Potensi konsumsi Jatim sendiri diperkirakan mencapai 2.133.143 ton beras. Sehingga pada Semester I tahun 2020 ini surplus beras Jatim mencapai 1.933.205 ton beras.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya