Berita

Histoire

Sejak Jaman Airlangga, Surabaya Dirancang Jadi Metropolitan

RABU, 27 MEI 2020 | 21:40 WIB

SURABAYA benar benar dirancang sebagai kota metropolitan sejak jaman Prabu Airlangga berkuasa. Kerajaan Kahuripan menempatkan Surabaya sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi. Airlangga boleh dikata orang sangat beruntung.

Dia mendapatkan warisan dua tahta. Dari kerajaan Bali dan Kahuripan. Faktor geneologi memang sah adanya. Aspek kecakapan, kemampuan, kejujuran, ketampanan, kepribadian lebih dari cukup. Didukung pula harta benda dari ibunya. Kelayakan untuk menjadi raja ditunjukkan dengan prestasi gemilang.

Bidang pertanian mendapat perhatian prima dari Raja Airlangga. Daerah selatan Gunung Renteng sangat subur.


Logistik pangan harus tersedia sewaktu waktu. Pertanian jadi fokus perhatian. Sawah membentang dari gunung Lawu ke timur. Utara gunung Wilis dan kelut cocok untuk lumbung padi. Wilayah sekitar gunung Arjuno, Semeru dan Bromo baik sekali untuk budidaya peternakan dan perkebunan.

Kopi, teh, ceh tumbuh bagus. Buah pisang, pepaya, mangga, apel, surikaya, jambu, manggis, salak mendatangkan kemakmuran. Raja Airlangga bekerja keras. Negerinya tak boleh impor beras.

Kerajaan Kahuripan dengan pusat menejemen di Surabaya berhasil swasembada pangan. Pada tanggal 17 januari 1112 Prabu Airlangga membangun lumbung desa di daerah Wonokromo.

Kawasan sekitar gunung kendheng diolah sebagai sumber komoditas. Hutan jati, semen, minyak diusahakan dengan teliti. Tidak boleh usaha yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Perusahaan yang bergerak dalam bidang kehutanan dan pertambangan dibina.

Keuntungan harus bisa nikmati oleh sekalian warga negara. Menejemen perekonomian ini berkat didikan ibunda Ratu Ratnawarman. Kelestarian lingkungan gunung kendheng pun terjaga dengan baik. Kaum terpelajar juga dilibatkan dalam pengelolaan alam.

Pantai utara pulau Jawa dikelola raja Airlangga dengan prinsip menejemen maritim. Pesisir utara yang meliputi daerah Gresik, Lamongan, Tuban, Lamongan dan Semarang jelas cocok untuk kehidupan nelayan. Oleh karena itu kerajaan Kahuripan membangun pelabuhan. Pelayaran pun jadi lancar.

Perahu-perahu mengangkut kerajinan ukir ukiran Jepara. Pabrik trasi dibangun di Lasem Rembang. Hasil nelayan meningkat. Perdagangan mendatangkan keuntungan. Devisa negara pun surplus. Kehidupan rakyat Kahuripan jelas subur makmur.

Pusat pemerintahan berada di kota Surabaya. Kerajaan Kahuripan menata birokrasi yang efektif efisien. Sistem pemerintahan diisi oleh orang yang punya kapabilitas dan integritas. Pelayaran umum berjalan lancar rakyat puas. Mereka bekerja tenang.

Semua warga kerajaan aktif, kreatif dan inovatif. Produksi barang dan jasa maju sekali. Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Emas ramai sekali. Lalulintas tak ada hambatan. Birokrasi kerajaan Kahuripan yang berlokasi di Surabaya tampil bersih dan berwibawa.

Sekses gemilang raja Airlangga dalam pembangunan Surabaya juga berdampak pada kreasi kebudayaan. Empu Kanwa diberi tugas untuk menyusun kitab Kakawin Arjuna Wiwaha. Kisah Kakawin ini legendaris.

Tahun 1760 kitab ini direka ulang Sinuwun Paku Buwono lll, raja Karaton Surakarta Hadiningrat. Pada tahun 1966 diteliti oleh Subalinata dalam bentuk skripsi.

Dr Kunthara Wiryamatana, dosen Fakultas Sastra UGM membahas karya jaman Airlangga. Disertasi ini menunjukkan kerajaan Kahuripan sebagai contoh pengembang kebudayaan yang agung dan anggun. Surabaya mewarisi peradaban yang utuh, sepuh dan tangguh.

Dr. Purwadi SS M.Hum

Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara (Lokantara)

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya