Berita

Ketua DPD PKS Kota Bekasi, Heri Koswara, mengimbau umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah/RMOLJabar

Kesehatan

Cegah Klaster Baru Covid-19, PKS Bekasi Imbau Warga Shalat Ied Di Rumah Saja

MINGGU, 24 MEI 2020 | 01:50 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Demi meminimalisir kemungkinan munculnya klaster baru Covid-19, Ketua DPD PKS Kota Bekasi, Heri Koswara, mengimbau umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah saja.

“Kalau PKS pada prinsipnya begini, kita masih tetap mengacu kepada apa yang sudah disampaikan pemerintah. Dalam hal ini pemerintah pusat, bukan pemerintah daerah kemudian berdasarkan taklimat dan edaran Dewan Syariah PKS pusat. Kalau saya lebih baik, dalam kondisi hari-hari ini tetap melaksanakan shalat Id di rumah, sesuai anjuran,” jelas Heri saat dihubungi Kantor Berita RMOLJabar melalui sambungan telepon, Sabtu (23/5).

Heri menegaskan, gelombang kedua kasus Covid-19 bisa jadi lebih berbahaya. Saat ini saja data mencatat peningkatan kasus positif Covid-19 sudah sangat fantastis, mendekati angka 1.000 secara nasional.


“Apalagi dengan dibukanya titik-titik kerumunan. Walaupun walikota sudah menyampaikan banyak zona hijau, namun parameternya lemah,” jelasnya.

Oleh karena itu, sekali lagi, Heri mengimbau kepada kader PKS kota Bekasi untuk mengutamakan kehati-hatian. Apalagi shalat Idul Fitri adalah shalat sunnah, tidak harus melaksanakannya di lapangan atau masjid.

“Jangan malah menjadi inisiator pelaksanaan shalat Id secara terbuka. Karena begini, satu daerah bisa saja diklaim sebagai zona hijau dengan protokoler kesehatan namun kadang-kadang kelemahan kita pada saat pengkondisian di lapangan," ujarnya.

"Minim kontrol dan tidak ada garansi. Bisa saja malah mendatangkan masalah baru. Sekali lagi karena ini ibadah sunnah dan tren kasus sekarang sedang meningkat, jadi sholat ied bisa dilakukan di lingkup yang lebih kecil, misalnya di rumah,” sambuh Heri.

Heri sendiri mengaku secara pribadi sudah menyampaikan hal tersebut ke Walikota Bekasi.

“Nah saya juga sudah sampaikan ke walikota, tapi masyarakat katanya kan sudah jenuh. Padahal nggak apa-apa kan ini sudah berjalan tiga bulan dan kita kuat. Kalau tiba-tiba dibuka akan muncul klaster baru. Kalau secara institusi kita sampaikan ke kader juga seperti itu,” terangnya.

Heri menambahkan, virus Covid-19 ini ada. Orang dengan risiko kesehatan tertentu rentan terkena.

“Jadi kalau dibebaskan kita tidak tahu siapa carrier-nya karena orang datang dari berbagai sudut. Orang yang imunnya kuat dia akan kuat, kalau orang yang sedang sakit, rentan. Kita khawatir terjadi puncak data lagi setelah dua pekan terjadi kerumunan,” ungkapnya.

Kepada umat Islam, Heri mengimbau agar lebih cenderung mendengarkan anjuran para ahli di bidang kesehatan bagaimana mereka melihat fenomena ini.

“Kalau memang kondisi sudah aman, kita bisa optimalkan sunnah. Tapi kalau masih ada keragu-raguan, untuk apa kita kejar yang sunnah?” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya