Berita

Puing Air India Express yang tergelincir dan jatuh ke lembah/Net

Histoire

Tragedi Pesawat Air India Express, Ratusan Penumpang Tewas Gara-gara Sang Pilot Tertidur

JUMAT, 22 MEI 2020 | 10:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Peristiwa kecelakaan pesawat Air India Express di India, 10 tahun lalu, membuka mata dunia tentang kesalahan fatal yang dilakukan seorang  pilot hingga menewaskan ratusan nyawa penumpangnya.  

Hari itu, 22 Mei 2010, pesawat (VT-AXV) dalam penerbangan internasional  dari Dubai UEA, ke Mangalore India, tiba tepat pukul 6 pagi waktu setempat.

Pesawat mendarat di landasan pacu 2.450 m bandara Mangalore, dilaporkan mendarat di luar zona touchdown normal. Setelah mendarat pesawat gagal mengerem, tidak dapat berhenti di landasan pacu. Pesawat terus tergelincir hingga menabrak dinding batas bandara dan meluncur ke lembah. Pesawat jatuh, kemudian terbakar sesaat setelah terdengar ledakan.


Sumber ATC mengatakan tidak ada indikasi maupun sinyal bahwa ada tanda-tanda kegagalan pada pesawat.

Ada enam anggota awak dan 160 penumpang di dalamnya, termasuk empat bayi. Laporan awal menunjukkan bahwa ada delapan yang selamat. Kedua pilot tewas dalam kecelakaan itu. Pada saat tabrakan, jarak pandang 6 km, dengan angin yang tenang. Sistem pendaratan instrumen di landasan pacu itu juga beroperasi secara normal, dikutip dari Airsafe.

Hujan mengguyur dan mengurangi jarak pandang ketika tim penyelamat berusaha membersihkan lokasi kejadian.

"Kemudian pesawat menabrak sejumlah pohon di samping dan kemudian kabin dipenuhi asap. Saya terperangkap oleh sejumlah kabel tetapi berhasil melepaskan diri," kata Umer Farooq, korban yang selamat dalam tragedi itu.

Pesawat pecah menjadi beberapa bagian.

Sekitar 25 ambulans dan lebih dari 20 pemadam kebakaran dikirim ke lokasi kejadian selama satu jam.

Penyelidikan mengatakan, dalam perjalanan hampir tiga jam penerbangan, sang pilot bernama Zlatko Glusica asal Serbia, mengantuk bahkan sempat tertidur dan kehilangan konsentrasi.

Dalam laporan investigasi tersebut juga terungkap bahwa sang pilot bereaksi lambat saat mendarat. Dia juga tidak mengikuti beberapa prosedur operasional standar dalam proses pendaratan pesawat.

Investigasi ini berawal dari penemuan rekaman penerbangan atau kotak hitam pesawat Air India Express. Kotak hitam pesawat Boeing 737-800 itu ditemukan setelah pencarian intens selama tiga hari yang dimulai beberapa jam setelah musibah itu terjadi.

Dalam musibah itu, hanya 8 orang dari total 166 penumpang dan kru pesawat yang selamat. Mereka yang selamat sebagian karena melompat keluar dari pesawat yang terbelah menjadi dua setelah jatuh.

Banyak jasad ditemukan di dalam pesawat, masih mengenakan sabuk pengaman.

Menurut sejumlah pakar penerbangan dan media India, landasan di Mangalore kurang lebar atau panjang sehingga menyulitkan pilot untuk mendaratkan pesawat.

Ini merupakan kecelakaan udara besar pertama di India setelah sebuah Boeing 737 Alliance Air jatuh di Patna bulan Juli 2000.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya