Berita

M. Nuh dan Ketua MPR Bambang Soesatyo/Net

Publika

Tragedi Lelang Motor Konser

JUMAT, 22 MEI 2020 | 09:31 WIB

KITA semua tentu prihatin di ajang kegiatan amal Covid-19 terjadi peristiwa di luar dugaan. Pemenang lelang M. Nuh yang menjadi peserta dengan penawar tertinggi Rp 2,55 miliar ternyata hanya seorang pekerja buruh.

Menurut pengakuan dirinya, dia tidak memiliki uang sebesar itu. Rupanya perbuatannya hanya iseng atau salah persepsi disangka tebak tebakan berhadiah.

Kini M. Nuh sang "pengusaha" terpaksa berurusan dengan Kepolisian Daerah Jambi.

Memang konser amal "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" ini sejak awal kontroversial.

Pertama, dilaksanakan di penghujung bulan Ramadhan di saat umat Islam berburu "Lailatul Qadar".

Kedua, kurang relevan BPIP dan MPR terlalu jauh ikut sebagai penyelenggara atau sponsor kegiatan.

Ketiga, diragukan konsistensi peserta konser dalam menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19 baik penggunaan APD maupun soal jaga jarak.

M. Nuh yang dalam KTP-nya berprofesi sebagai buruh harian Lepas telah sukses dan berhasil mengalahkan Gabriele Mowengkang yang menawar Rp 2,5 miliar, Maruarar Sirait Rp 2,2 miliar, dan Warren Haryputra Tanoesoedibjo Rp 1,550 miliar.

"Jadi pemenang lelang adalah pengusaha dari Jambi bernama M. Nuh," ujar pembawa acara Choky Sitohang.

Ditambah dengan uang M. Nuh maka pendapatan konser amal ini menjadi Rp 4 miliar. Yang tentu juga masih tekor bila dibandingkan dengan biaya konser yang konon sebesar Rp 6 miliar lebih.

Bimbo dan para artis lain tidak mampu menarik donatur yang memadai padahal Presiden, Wapres dan para pejabat tinggi negara juga "menghadiri".

Kemana para taipan? Tragis konser amal "kenegaraan" mendapat dana donasi hanya Rp 4 miliar itupun Rp 2,55 miliar-nya "tipu tipu".

Konser serupa yang diadakan Didi Kempot sebelumnya menghasilkan sumbangan Rp 5,3 miliar tanpa keterlibatan para petinggi negara Presiden atau Ketua MPR.

Sebenarnya mudah saja tanpa konser pun Presiden tinggal mengumpulkan para pengusaha besar termasuk "naga naga" lalu menyampaikan maksud dan keperluan. Sangat diyakini bakal didapat dana lebih dari Rp 4 miliar.

Tanpa lelang motor listrik si "gesits" juga. Mestinya memang "gesit" tapi karena "gesits" ya motornya menjadi super gesit blusukan kemana-mana hingga ke Sungai Asam Pasar Jambi menemui "pengusaha"  M.Nuh.

Tiga pelajaran penting yang jadi bahan renungan.

Pertama, apapun argumennya melaksanakan konser "kenegaraan" di akhir-akhir malam Ramadhan telah menyinggung umat Islam. Orang bertadarus Qur'an ini bernyanyi-nyanyi.

Kedua, pemerintah Jokowi mengevaluasi diri setelah "tipu-tipu" dengan Perppu Corona kini kena "tipu-tipu" M. Nuh.

Ketiga, lembaga BPIP dan MPR harus mulai menata akan fungsi nyata yang benar-benar ditunggu dan dibutuhkan rakyat. Bukan konser.

Semoga bangsa ini tidak terlalu banyak mendapat sorotan dunia karena pekerjaan yang tidak relevan dan tidak serius. Ada meme kritis dialog dua tokoh dunia.

"Tahu apa yang dilakukan pejabat pejabat Indonesia untuk mengatasi Corona???" -- "Mereka ngapain mbak?" -- "Nyanyi bareng !" -- "wkwkwk ambyar".

Kasus M. Nuh cukup memalukan. Terjadi di konser "besar" dengan perhatian dan kepedulian besar dari para pembesar.

Jika M. Nuh benar benar polos maka mungkin dia sedang berprasangka baik. Biasanya Pak Jokowi sering membagi hadiah sepeda, kini mungkin bersedekah dengan motor listrik "gesits". Ia tebak harga dengan Rp 2,55 miliar dan menang!

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya