Berita

Ilustrasi/Net

Publika

New Normal: New Mental Model

KAMIS, 21 MEI 2020 | 21:41 WIB

SAYA percaya Covid-19 ini adalah buah ketidak seimbangan alam semesta. Matinya beberapa mikroba dan munculnya varian virus baru merupakan respon atas bumi yang sejak tahun 1950an konsisten semakin panas. CO2 yang terus digelontorkan manusia ke alam ini membuat ada makhluk lain yang terdesak, punah, tapi ada juga yang bertahan, beradaptasi dan bermutasi menjadi varian baru. Manusia belum familier dengan varian baru tersebut, banyak yang roboh.

Sejak revolusi industri berlangsung, manusia telah mengambil jatah 1,7 kali lebih besar dibanding dengan sumberdaya yang disediakan bumi. Akibatnya kemampuan bumi mengelola limbah manusia berkurang, suhu naik, keseimbangan baru sedang terbentuk. Covid-19 berhasil memaksa manusia menghijaukan langitnya. Tercatat rekor langit terbiru terjadi di India sejak 40 tahun terakhir.

New Normal


Mari buang jauh jauh pikiran ingin hidup kembali seperti sebelum pandemik. Cara hidup umat manusia model lama jelas membahayakan eksistensi dirinya dan lingkungannya. Cara hidup eksploitatif, mengabaikan keseimbangan alam dan sosial harus diganti dengan cara cara harmonis, dan kolaboratif. Manusia tidak hanya harus saling berempati dengan sesamanya, tapi juga makhluk lain di bumi, hutan, lautan, dan udara. Sepatutnya manusia menyadari bahwa bumi hutan lautan tidak membutuhkan manusia tetapi manusialah yang membutuhkan mereka.

Mental model memproduksi keuntungan diri sendiri harus diubah dengan kesadaran dan aksi pembatasan sekaligus perbaikan. Aktifitas produksi dan konsumi manusia harus diberi lampu kuning dan merah, sehingga tahu kapan harus ngerem dan berhenti.

Ajakan para politisi untuk merestart ekonomi dengan memasuki new normal sebaiknya bukan hanya usaha mengeluarkan rakyat dari belenggu pembatasan sosial yang ketat.

New normal bukan hanya aktifitas ekonomi dan sosial dengan protocol kesehatan yang ketat, sementara mental eksploitatif tetap membara. Jangan sampai upaya eksploitatif atas sumberdaya alam masih terus berlanjut dengan digantikan mesin atau robot. Jangan sampai manusia tidak lagi peka akan apa yang dikonsumi dan limbah racun atau plastik buah dari aktifitasnya yang membenani dunia, merusak keseimbangan terus berlangsung.

Inilah monentun yang tepat membangun kembali kualitas hubungan vertikal dan horizontal. Kualitas hubungan manusia dengan alam, dengan sesama manusia dan dengan Tuhannya. Sebuah kualitas hubungan yang bertumpu pada keseimbangan dan harmoni.

Tengok kembali narasi berbagai keyakinan keagamaan. Dalam tradisi muslim dikenal dengan hablum minallah, hablum minal alam dan hablum minannas untuk wujudkan rahmatan lil'alamin, Trihita Karana dalam tradisi Bali, mewayu rahayuning buwono dalam budaya Jawa, dan hadirnya kerajaan Tuhan yang penuh kasih sayang bagi umat Kristiani.

Narasi ini sungguh tepat menjadi pemantik kesadaran diri dan sosial kita sebagai umat manusia.

Ayo kita wujudkan new normal untuk mengembalikan keseimbangan dan harmoni. Better business better life, better world in action. Inilah bentuk nyata pertaubatan umat manusia!

Suyoto
Faculty Member United in Diversity Jakarta

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya