Berita

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto/Net

Politik

Mei 2020, Tekanan Pada Prabowo Subianto Melemah, Masih Mau Jadi Presiden?

SENIN, 18 MEI 2020 | 11:46 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Bulan Mei menjadi bulan yang istimewa bagi bangsa Indonesia. Di bulan Mei 1998 gerakan mahasiswa berhasil menumbangkan pemimpin yang berkuasa 32 tahun, Soeharto.

Namun demikian, gerakan yang dikenal sebagai Reformasi Mei 1998 itu masih menyisakan tanda tanya. Tidak sedikit kasus penculikan terhadap aktivis yang masih belum terselesaikan hingga saat ini.

Ada dua nama yang kerap dikaitkan atas peristiwa ini, yaitu mantan Pangab Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Prabowo Subianto.

Keduanya, merupakan sosok yang aktif di bidang politik pasca pensiun dari militer. Tercatat setelah keluar dari Golkar, Wiranto mendirikan Partai Hanura, sedangkan Prabowo Subianto mendirikan Partai Gerindra.

Pengamat militer Aris Santoso dalam tulisannya yang dimuat di Deutsche Welle mengatakan bahwa beban tekanan Wiranto tentu kini lebih ringan, selepas meninggalkan panggung politik. Beban sudah banyak berkurang, bisa menikmati hari tua bersama keluarga, memasuki tahapan lengser keprabon yang dulu diajarkan Soeharto.

Aris Santoso membuka kembali ingatan publil saat Wiranto tiba-tiba meraih pelantang (mik) sesaat setelah Soeharto meninggalkan ruang credential room di Istana Merdeka. Hal itu dilakukan sekadar untuk menyampaikan pernyataan bahwa Wiranto masih setia pada Soeharto.

“Dalam posisi seperti itu, tentu sebuah privilese bagi Wiranto, bahwa dia masih bisa bertahan hingga dua dekade pasca-Mei 1998,” terangnya.

Sementara Prabowo Subianto, kata, Aris Santoso, sedang dalam posisi yang sedikit berbeda. Ketua Umum Partai Gerindra itu sedang mengalami “arus balik” dalam karier politiknya. Tekanan terhadapnya pun mulai melemah.

Jika pada tahun-tahun sebelumnya, selalu ada serangan berkala terhadap Prabowo, utamanya ketika memasuki bulan Mei, maka lini situasinya telah berputar 180 derajat. Pihak-pihak yang dulu memusuhi Prabowo, seperti PDIP dan relawan, kini berbalik arah seiring masuknya mantan Danjen Kopassus itu ke lingkar Istana.

“Prabowo seolah menjadi bintang yang dilahirkan kembali. Segala umpatan atau sumpah serapah terhadap Prabowo, seolah sirna, berganti dengan puja-puji tiada habisnya,” sambungnya.

“Tentu saja kita paham maknanya, karena Megawati akan memasangkan putrinya (Puan Maharani) dengan Prabowo pada Pilpres 2024 yang akan datang,” lanjut Aris Santoso.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya