Berita

Ilustrasi pengembangan vaksin/Net

Dunia

WHO Ungkap Delapan Vaksin Covid-19 Sudah Dalam Tahap Uji Klinis

MINGGU, 17 MEI 2020 | 12:39 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan delapan kandidat vaksin Covid-19 sedang dalam uji klinis, sementara 110 lainnya sedang dalam tahap pengembangan.

Vaksin-vaksin tersebut dikembangkan oleh berbagai perusahaan farmasi dan lembaga kesehatan, termasuk Amerika Serikat, China, dan Jerman yang memimpin.

Pada Jumat (15/5), Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah mengumumkan proyek nasional untuk mempercepat pengembangan vaksin Covid-19 yang ia harapkan rampung pada akhir tahun.

Namun para pakar medis di Jepang, seperti dikutip SCMP mengaku pesimis jika vaksin Covid-19 bisa tersedia pada akhir tahun.

Perusahaan bioteknologi AS, Moderna telah melakukan uji klinis sejak Maret bekerja sama dengan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS. Kedua entitas tersebut sedang mengerjakan vaksin yang mengandung messenger RNA, bahan genetik yang disintesis untuk menyebabkan sel-sel menghasilkan protein yang mirip dengan virus corona yang dapat memicu respons kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang efektif.

Sementara itu, Inovio Pharmaceuticals, perusahaan AS lainnya, memulai uji klinis menggunakan molekul DNA pada April.

Di China, empat kelompok vaksin ada dalam daftar WHO, termasuk Cansino Biological, yang mencoba merekayasa genetika virus lain untuk menghasilkan protein virus corona, yang dapat memicu respons kekebalan.

Perusahaan AS, Pfizer juga bekerja sama dengan sebuah perusahaan imunoterapi Jerman, BioNTech SE.

Di Jepang, enam kandidat vaksin masih dalam evaluasi praklinis yang dilakukan oleh Universitas Osaka, Universitas Tokyo, dan Institut Nasional Penyakit Infeksi.

"Bahkan jika vaksin luar negeri berhasil dan mendapat persetujuan peraturan khusus, pasokan di Jepang akan terbatas dan akan sulit bagi mereka untuk tersedia secara luas tahun ini," ujar seorang spesialis virologi Instutut Kedokteran Universitas Tokyo, Yoshihiro Kawaoka.

Mengembangkan vaksin yang efektif sendiri membutuhkan beberapa langkah. Dalam studi praklinis pertama biasanya dilakukan dengan percobaan laboratorium dan hewan, untuk menentukan kekuatan, keamanan dan efektivitas vaksin.

Selanjutnya diikuti oleh beberapa uji klinis pada manusia, dan akhirnya vaksin harus mendapatkan persetujuan pemerintah untuk distribusi publik.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya