Berita

TB Ace Hasan sata jadi narasumber di acara IKAFAH/Repro

Politik

Jokowi Imbau Rakyat Berdamai Dengan Covid-19, Begini Pencerahan TB Ace Hasan Syadzili

SABTU, 16 MEI 2020 | 22:51 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal upaya berdamai dengan virus Corona baru atau Covid-19, sedianya dapat dimaknai dalam spektrum lebih luas.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tubagus (Tb) Ace Hasan Syadzily menilai maksud dari Kepala Negara antara lain sebagai upaya adaptasi menghadapi Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya.

Terlebih, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memprediksi bahwa pada tahun ini virus yang disebut-sebut berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu belum dipastikan akan berakhir tahun ini.

"Saya kira apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi agar kita melakukan upaya adaptasi atau istilah beliau berdamai dengan Covid-19," ujar Tb Ace saat mengisi diskusi daring bertajuk "Agama dan Kemanusiaan Pasca Covid-19" yang diselenggarakan oleh IKAFAH (Ikatan Alumji Fakultas Adab dan Humaniora) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu (16/5).

"Memang kita sulit sekali, WHO telah men-declare bahwa tidak mungkin tahun ini ditemukan vaksin. Dan kalau pun juga ditemukan vaksin bagaimana pola distribusinya dan sebagainya? Saya kira implikasi yang cukup banyak," sambungnya.

Menurut Politisi Golkar ini, pemerintah pun telah berupaya mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menangani pandemik Covid-19 ini. Termasuk jaring pengaman sosial seperti delivery cash (BLT) hingga bantuan sosial lainnya.

Namun demikian, karena jaring pengaman sosial tersebut juga sumber utama uangnya antara lain diperoleh dari pergerakan ekonomi. Maka, dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk bersama-sama mengatasi wabah Covid-19 ini.

"Istilah berdamai dengan Covid-19 itu artinya bahwa sebelumnya kita melawan tapi ternyata kita tidak mampu untuk melawan. Pada awalnya kita berusaha untuk melawan, masyarakat dan Rumah Sakit dikasih disinfektan, masker hand sanitizer dsb. Semuanya dikerahkan untuk penanganan itu semua," tuturnya.

"Tapi ternyata kalau kita lihat trend yang terjadi di Indonesia hingga saat ini belum menandakan ada tanda-tanda landai atau bahkan terjadi penurunan," demikian TB Ace.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya