Berita

Fahira Idris ingatkan agar pemerintah tak paksakan pembelajaran di sekolah jika kondisi belum memungkinkan/Istimewa

Politik

Sekolah Bisa Dibuka Kembali, Kalau Syarat Ini Bisa Terpenuhi

JUMAT, 15 MEI 2020 | 15:29 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana kembali membuka sekolah pada pertengahan Juli 2020. Namun, hal ini bisa terlaksana jika memang ada indikator pendukung yang kuat.

Salah satu indikatornya adalah kurva positif corona sudah turun secara drastis di semua daerah. Tanpa adanya indikator yang kuat, memulai kembali aktivitas sekolah akan mempunyai risiko besar menyebarnya virus corona. Mengingat intensifnya interaksi selama proses belajar mengajar di kelas.

Karena itu, anggota DPD RI, Fahira Idris mengatakan, awal tahun pelajaran baru yang jatuh sekitar pertengahan Juli diharapkan tidak lagi menjadi patokan dimulainya aktivitas sekolah. Mengingat pandemik Covid-19 di Indonesia belum tahu kapan mereda.


Walau nanti pembukaan kembali aktivitas belajar mengajar di sekolah sudah benar-benar menerapkan protokol kesehatan atau bahkan menerapkan beberapa sistem misalnya menggunakan sif agar antarsiswa ada physical distancing, tetap saja berisiko selama belum terjadi penurunan kasus secara drastis.

“Untuk pembukaan sekolah, saya harap kita semua bersabar sampai kondisi benar-benar aman dan nyaman. Jika kita patok harus pertengahan Juli karena tahun ajaran baru, orang tua akan waswas dan tidak ikhlas, sehingga suasana belajar mengajar juga jadi tidak menyenangkan," ujar Fahira Idris di Jakarta (15/5).

Dia menambahkan,"Makanya biar semua nyaman, kita tunggu sampai kurva positif corona baik di daerah maupun secara nasional ada penurunan yang signifikan.”

Menurut Fahira, sangat banyak ruang interaksi yang harus mendapat perhatian untuk diterapkan physical distancing jika sekolah kembali dibuka saat angka paparan covid masih belum turun.

Selain di kelas dan di lingkungan sekolah, yang juga harus dipikirkan adalah bagaimana agar selama perjalanan pulang dan pergi sekolah siswa juga aman terutama mereka yang harus menggunakan transportasi publik.

Oleh karena itu, sekali lagi, untuk menghilangkan berbagai risiko, terjadinya penurunan kasus positif corona secara signifikan harus jadi indikator utama pembukaan kembali aktivitas sekolah.

“Dalam kondisi tidak normal atau bahkan jauh dari normal seperti ini, pilihan kita hanya satu, mengambil kebijakan yang mengutamakan keselamatan dan yang risikonya paling minim. Walau kebijakan ini harus mengorbankan hal-hal lain. Bukan hanya untuk bidang pendidikan, tetapi juga untuk bidang kehidupan yang lain,” tegas Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI ini.

Saat ini, lanjut Fahira, selain terus mematangkan dan memantapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ), yang juga harus dibenahi Pemerintah terutama kementerian terkait adalah segera mencari solusi dan menyelesaikan persoalan siswa-siswa di beberapa penjuru tanah air yang PJJ-nya tidak maksimal.

Sebab, selain kendala jaringan internet dan listrik, masih banyak terdapat siswa yang tidak mempunyai fasilitas pendukung utama seperti ponsel karena keterbatasan ekonomi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya