Berita

Abdul Fickar Hadjar menilai Presiden Joko Widodo harus menerima konsekuensi akibat tidak menghormati hukum/Net

Politik

Abdul Fickar Hadjar: Ada Indikasi Presiden Tak Hormati Hukum, Secara Ketatanegaraan Ada Konsekuensinya

KAMIS, 14 MEI 2020 | 14:30 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pakar hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar mengatakan, secara yuridis Presiden Joko Widodo dengan kekuasaannya sudah mempermainkan hukum. Sebab Presiden Jokowi dinilai tidak menghormati hukum di negara hukum demokrasi dan harus menerima konsekuensinya.

"Sesuatu yang sudah jelas justru seharusnya direspons dengan penghormatan terhadap keputusan MA yang membatalkan Perpres kenaikan BPJS. Justru malah melecehkannya bahkan dengan menunjukkan kekuasaannya dengan cara menaikannya kembali," ucap Abdul Fickar Hadjar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (14/5).

Abdul Fickar menilai, sikap tersebut mengindikasikan bahwa Presiden Jokowi tidak menghormati hukum. Apalagi, Indonesia sendiri dikenal sebagai negara hukum demokrasi.

"Sikap ini jelas mengindikasikan bahwa Presiden sudah tidak menghormati hukum di negara hukum demokrasi. Seharusnya secara ketatanegaraan ada konsekuensinya sendiri," tegasnya.

Sedangkan secara sosiologis, lanjut Abdul Fickar, hal tersebut mengindikasikan sikap munafik. Di mana di satu sisi dalam pernyataan Presiden Jokowi menunjukkan komitmennya kepada rakyat, namun pada kenyataannya telah melecehkan keinginan rakyat yang menginginkan turunnya iuran BPJS Kesehatan.

"Alasan apapun untuk menaikan BPJS dan melecehkan putusan MA adalah alasan yang bertentangan dengan akal sehat. Jangankan etika sebagai dasar sikap etis, hukum saja dilecehkan, akan dibawa ke mana republik ini?" pungkas Abdul Fickar.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya