Berita

Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita, membantah tudingan pihak Pemprov Jatim/RMOLJatim

Politik

Disebut Cuek Terhadap Klaster Corona Di Mall, Begini Bantahan Pemkot Surabaya

SELASA, 12 MEI 2020 | 10:45 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Hubungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dipastikan kembali memanas.

Kali ini, situasi dipanaskan soal beberapa tempat sebaran klaster penularan Covid-19 yang menurut Pemprov Jatim belum mendapat perhatian serius dari Pemkot Surabaya. Beberapa tempat yang disoal Pemprov Jatim di antaranya rumah sakit dan 2 mall, yakni Pakuwon City dan Tunjungan Plaza.

Dituding ‘cuek’ terhadap lokasi-lokasi di atas, Pemkot Surabaya pun merasa gerah. Pihak Pemkot malah menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait nama-nama klaster penyebaran Covid-19 maupun data yang yang dicantumkan itu tidak sepenuhnya benar.


Menurut Pemkot Surabaya, jika di rumah sakit maka itu bukanlah bagian dari klaster.

“Kalau rumah sakit ya bukan klaster dong. Kalau sakit ya di rumah sakit. Jadi tidak terhitung klaster,” jelas Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim di balai kota Surabaya, Senin (11/5).

Tidak hanya itu, Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita juga menyebut, seperti di Pakuwon Mall, PT Sorini dan Jalan Gembong itu juga bukan klaster, karena tidak ditemukan ada yang terkonfirmasi Covid-19.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya ini, untuk bisa disebut klaster tidak serta merta ketika ada satu orang yang positif dinyatakan penambahan klaster atau terhitung klaster baru.

“Klaster itu jika yang positif lebih dari dua. Itu baru bisa disebut klaster ya. Atau yang memang terus bertambah dan yang saya sampaikan tadi mereka bukan klaster,” pungkasnya.

Seperti ramai diberitakan, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso mengungkapkan, ada 52 klaster penularan Covid-19 di Jatim.

Dari 52 klaster itu, berhasil teridentifikasi 592 kasus. Yang belum terindentifikasi sebagai klaster ada 628 kasus. Totalnya 1.220 kasus.

Dari total 52 klaster itu, terbesar adalah klaster pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Asrama Haji Sukolilo Surabaya dengan 167 kasus, kemudian klaster Ponpes Temboro Magetan 46 kasus, dan klaster Sampoerna 41 kasus.

Berdasarkan data klaster yang ditampilkan Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, klaster penularan di Surabaya berjumlah 14 klaster.

Yakni Klaster Surabaya I-PGS (5 kasus), Klaster Surabaya II (2), Klaster Surabaya III (2), Klaster Surabaya IV-Pakuwon Mall (4), Klaster Surabaya V-TP (9), Klaster Surabaya VI-RRI (2), Klaster Surabaya VII-Jalan Gresik PPI (30), Klaster Surabaya VIII-RS Mitra Keluarga Satelit Surabaya (6).

Kemudian Klaster Surabaya IX-PT SORINI (2), Klaster Surabaya X-Jalan Gembong 5/7 (4), Klaster Surabaya XI-Tidak Ada Riwayat Perjalanan ke Manapun (37), Klaster Surabaya XII-PT HM Sampoerna (41), Klaster Surabaya XIII-Pasar Keputran (2), dan Klaster Surabaya XIV-Riwayat Perjalanan dari Surabaya (8 kasus).

Dari data yang disampaikan Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim tersebut, ternyata teridentifikasi bahwa pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza serta Pakuwon termasuk klaster penyebaran Covid-19.

Data ini cukup mengejutkan karena sebelumnya pihak Pemkot Surabaya sama sekali tak pernah menyampaikan ke publik. Pemkot Surabaya hanya menyampaikan klaster penyebaran Covid-19 di pasar tradisional, yaitu Pasar Kapasan dan Pasar PGS.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya