Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Rakyat Akan Senang Jika Pemerintah Tegas Tolak Kedatangan TKA China

SELASA, 12 MEI 2020 | 07:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sikap pemerintah pusat yang tetap ingin menerima kehadiran ratusan tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara pada Juni-Juli 2020 ini patut dipertanyakan.

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menilai sikap pemerintah pusat yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) seperti merendah tenaga kerja Indonesia.

"Kedatangan TKA China ini selain merendahkan tenaga kerja Indonesia yang selama ini sulit mencari kerja, juga simalakama di tengah rakyat Indonesia melawan virus corona," ucap Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/5).

Karena, sambung Saiful, saat ini rakyat Indonesia diberikan aturan-aturan yang ketat di tengah pandemik Covid-19 untuk dapat menghentikan penyebaran Covid-19. Tetapi di satu sisi, pemerintah sendiri melanggar pengetatan.

“Kalau pemerintah serius minimal bisa menunda dulu kedatangan TKA China," tegas Saiful.

Sikap ngototnya pemerintahan Joko Widodo ini pun membuat tanda tanya besar bagi Saiful lantaran pemerintahan Jokowi seperti tak berdaya jika berhadapan dengan negara tirai bambu itu.

"Apa memang ada deal tersendiri untuk mereka? Kalau saja pemerintah pusat tegas menolak kedatangan TKA asal China, maka tentu rakyat tidak akan merasa kecewa," terangnya.

Apalagi, lanjut Saiful, pemerintah daerah Konawe sendiri sudah terang-terangan menolak saat rencana ratusan TKA China tersebut didatangkan pada Mei 2020 ini.

“Tapi kenapa pemerintah pusat justru mendukung kedatangan TKA China? Pasti ada maksud dan sebab akibat tersendiri? Atau jangan-jangan China berkontribusi pendanaan dalam pemenangan Jokowi 2019 silam?” pungkas Saiful.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya