Berita

Dicky Pelupessy/Net

Politik

PANDEMIK COVID-19

Gotong Royong Kebangsaan Dapat Meredam Potensi Gesekan Sosial

KAMIS, 30 APRIL 2020 | 11:36 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pandemik Covid-19 tidak hanya mengancam status kesehatan masyarakat, tetapi juga akan berdampak serius pada perekonomian dunia termasuk Indonesia.

Kondisi tersebut tidak sekadar berdampak pada kualitas hidup manusia Indonesia, melainkan juga berpotensi menstimuli beragam permasalahan sosial, seperti kesenjangan sosial semakin melebar, kriminalitas meningkat, gesekan sosial, dan sebagainya.

Setidaknya, hal tersebut yang menjadi dasar usulan kebijakan yang dirumuskan oleh Tim Tinjauan Sosial UI dalam penanganan Covid-19. Paparan usulan kebijakan sosial disampaikan dalam Webinar "Sumbangsih Pemikiran Untuk Indonesia (UI): Tinjauan Sosial", Rabu (29/4).


Webinar dihadiri oleh beberapa anggota tim perumus yaitu, Prof. Melani Budianta (gurubesar Fakultas Ilmu Budaya UI); Dr. Imam B. Prasojo (dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI); Dr. Ida Ruwaida (dosen FISIP UI); Dicky Pelupessy, Ph.D (dosen Fakultas Psikologi UI). Turut serta dalam webinar tersebut, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi Prof. Abdul Haris, dan Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI Ahmad Gamal, Ph.D.

Tim Tinjauan Sosial UI merumuskan bahwa gotong royong merupakan strategi yang dinilai paling sesuai untuk mengatasi pandemik Covid-19 di Indonesia. Hingga saat ini, pemerintah telah menjalankan dan menyempurnakan ragam bantuan bagi masyarakat yang terdampak akibat Covid-19, namun kekhawatiran muncul mengenai kapan kiranya bantuan-bantuan tersebut akan diberikan dan sejauh mana efektifitasnya dalam mengatasi dampak ekonomi dan sosial di masyarakat.

Pandemik Covid-19 meninggalkan ketidakpastian sehingga muncul pertanyaan akan seberapa kuat daya tahan (resiliensi) masyarakat, pasar, dan bahkan negara dalam menanggung situasi ini.

Salah seorang anggota tim perumus Dicky Pelupessy menyampaikan, daya tahan akan dapat terbangun dengan baik apabila berbagai pihak, khususnya masyarakat luas, memiliki komitmen yang sama untuk saling mendukung, bahu-membahu, baik secara ekonomi maupun sosial.

"Dengan strategi gotong royong, dapat meredam potensi gesekan atau konflik sosial diantara warga," terangnya.

Gotong royong kebangsaan bisa dibangun melalui beberapa hal yaitu pengorganisasian solidaritas sosial bagi kelompok rentan secara lintas komunitas, kerangka kerja relawan komunitas yang komprehensif, optimalisasi filantropi, peningkatan kemandirian ekonomi wilayah, informasi yang ramah publik, pengelolaan kerelawanan yang efektif dan ramah komunitas, dan penguatan modal sosial bagi para penyelenggara negara.

Adapun Rektor UI Prof. Ari Kuncoro menyampaikan, sebagai kampus penyandang nama bangsa, UI berkomitmen memberikan sumbangsih pemikiran, riset, dan inovasi di dalam mendukung pemerintah mengatasi pandemik Covid-19.

"Pada sisi tinjauan sosial, kami melihat bahwa tidak hanya pencegahan secara medis, namun yang tidak kalah pentingnya adalah pencegahan dan perlindungan dari berbagai masalah ekonomi dan sosial sebagai dampak Covid-19," tuturnya.

Adapun Prof. Abdul Haris, dia mneyebutkan policy brief ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam menghadapi pandemik Covid-19 dan menjaga keseimbangan antara keselamatan, kesehatan masyarakat dan kehidupan sosial.

"Usulan kebijakan ini adalah satu diantara empat usulan yang akan disampaikan ke pemerintah," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya