Berita

Bambang Istianto/Net

Politik

Distribusi BLT Covid-19 Carut Marut, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Yang Sentralistik Terlihat Kedodoran

KAMIS, 30 APRIL 2020 | 10:24 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Distribusi Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah pusat ke sejumlah daerah menuai polemik. Protes keras dilayangkan aparat desa hingga kepala daerah, mengenai pola distribusi BLT yang dikoordinir Kemendes PDTT.

Dalam pandangan pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia, Bambang Istianto, program bantuan yang ditujukan untuk penanganan dampak virus corona baru (Covid-19) ini merupakan sesuatu yang sangat diharapkan masyarakat terdampak.

"Ekspektasi tinggi saat ini tengah dinanti masyarakat, yaitu bagaimana bisa segera menikmati bantuan pemerintah berupa bantuan langsung tunai (BLT) maupun bantuan paket sembako," ujar Bambang Istianto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (30/4).

Namun, problem klasik dalam setiap penyaluran program bantuan kembali muncul. Bambang Istianto melihat distribusi bantuan yang lambat, SOP penyaluran yang tidak jelas, serta data penerima yang tidak akurat, menunjukkan sistem pemerintahan sentralistik yang carut marut.

Oleh karena itu, menurut Bambang, wajar jika Bupati Boltim, Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar, menyampaikan protesnya ke Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. Begitu pula dengan pernyataan sikap dari aparat desa di kabupaten Sukabumi, yang menolak bantuan gubernur, karena tidak tepat waktu.

"Itu kian melegitimasi bahwa koordinasi distribusi bantuan pada masyarakat terdampak pandemi corona di negeri ini kurang baik," ucap Bambang Istianto.

Dari fakta-fakta itu, Direktur Eksekutif Center of Public Policy Studies (CPPS) berkesimpulan, dukungan birokrasi pemerintah dirasa masih belum efektif. Hal itu diperkuat dengan kebijakan pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang menunda bantuan tahap kedua.

"Itu kan karena harus menunggu akurasi data. Makanya kebijakan pemerintah yang sentralistik dalam penanganan penyebaran Covid-19 ini terlihat kedodoran," demikian Bambang Istianto.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya