Berita

Presiden Jokowi/Net

Politik

Pak Jokowi, Setop Politisisasi Bantuan Pandemik Covid-19!

RABU, 29 APRIL 2020 | 18:17 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pendistribusian paket bantuan berupa sembako untuk masyarakat miskin dan rentan miskin akibat pandemik virus corona baru (Covid-19) dari pemerintah, terpaksa tertunda lantaran pengemasan yang menggunakan tas merah putih bertulis “Bantuan Presiden” belum rampung dibuat.

Hal ini pun mendapat kritikan tajam dari banyak kalangan. Salah satunya datang dari pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran yang dengan tegas mengatakan Setop ‘politisasi’ bantuan Pandemik Covid-19 .

"Tidak bisa disangkal jika distribusi bantuan korban menjadi ‘sexy’ dimata pejabat publik, yang dipercaya bisa untuk mendongkrak ‘rating’ citra diri seakan pro-publik," jelasnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/4).


Andi juga menilai, bisa jadi aksi pemerintahan Joko Widodo ini sekadar untuk dijadikan sebagai ajang membayar janji-janji yang pernah ditawarkannya di masa lalu

"Melabeli bantuan dengan sesuatu ‘simbol’ semisal bantuan presiden, adalah bagian dari positioning pencitraan tersebut," tegasnya.

Sebanyak 1,3 juta bantuan sosial untuk keluarga miskin dan rentan miskin tengah dipersiapkan oleh Kementerian Sosial. Nilai bantuan sebesar Rp 300 ribu per paket yang akan disalurkan dua kali dalam sebulan itu disiapkan di sejumlah tempat.

Belakangan pengepakan sempat tersendat karena kantong bertulis "Bantuan Presiden" tidak cukup. Pengepakan sempat hanya 5 ribu bungkus sehari, padahal targetnya 20 ribu paket.

Adapun tas bertuliskan "Bantuan Presiden" diambil dari pabrik tekstil di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sritex.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya