Gubernur Jabar, Ridwan Kamil/Istimewa
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengklaim telah menyalurkan 7.900 paket Bantuan Sosial (Bansos) kepada warga terdampak virus corona (Covid-19) di sejumlah wilayah.
Demikian dikatakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (27/4).
“Yang sudah disalurkan ada 12 ribuan KK dan yang dikembalikan ada 900-an. Mayoritas sudah diterima atau 99 persen yang menerima dengan baik,†ucap Emil, sapaan akrabnya.
Meski demikian, Emil mengatakan, pihaknya terus menyempurnakan data penerima Bansos. Di samping itu, penyaluran pun Bansos diperbaiki.
“Begitu banyak warga yang terdampak di Jabar. Dari target kami 40 persen, ternyata yang meminta bansos mencapai 63 persen dari jumlah penduduk yang mendekati 50 juta jiwa,†katanya.
“63 persen data warga baru beres subuh tadi. Jadi untuk yang belum sedang dalam proses penyaluran,†tambahnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Emil menambahkan, Pemprov Jabar hingga kini sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk penanggulangan Covid-19, meliputi bansos dan pengadaan alat kesehatan.
Pemrov sendiri menyediakan bantuan sosial senilai Rp 500 ribu yang merupakan salah satu dari sembilan pintu bantuan kepada warga terdampak pandemik Covid-19.
Sembilan pintu itu adalah Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bantuan sosial (bansos) dari presiden untuk perantau di Jabodetabek, Dana Desa (bagi kabupaten), Kartu Prakerja, bantuan tunai dari Kemensos, bansos provinsi, serta bansos dari kabupaten/kota.
Selain itu, Pemprov Jabar menggagas Gerakan Nasi Bungkus atau Gasibu yang bertujuan untuk memastikan semua masyarakat Jabar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya. Meski begitu, bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah berbeda nilai, jenis, waktu penyebaran dan mekanismenya.
“Akan kita bantu, pintunya ada sembilan pertolongan, namun tanggung jawab kami ada di dua pintu yaitu Bansos provinsi dan Gasibu. Sisanya bantuan dari pusat dan kota/kabupaten,†tandasnya.