Berita

Jokowi dan 7 Stafsus Milenial/Net

Politik

Inisiator Petisi Evaluasi Stafsus Bersyukur, Andi Taufan Susul Belva Mundur Dari Jabatannya

JUMAT, 24 APRIL 2020 | 19:54 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Setelah Adamas Belva Syah Devara mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Staf Khusus (Stafsus) Milenial, kini Andi Taufan Garuda Putra ikut menyusul langkah rekannya tersebut.

Mundurnya Taufan pun diapresiasi banyak pihak. Salah satunya datang dari Kharis Subarka, inisiator dari petisi evaluasi stafsus milenial.

Melalui http://change.org/EvaluasiStafsusPresiden, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 6000 lebih yang mendukung kedua Stafsus milenial itu mundur karena terlibat konflik kepentingan.


"Dua tuntutan kita terhadap Staf Khusus Presiden Andi Taufan Garuda dan Adamas Belva Syah Devara sudah terjawab. Terima kasih ya teman-teman, berkat dukungan kalian yang turut meramaikan tuntutan ini di media online, kedua staf khusus presiden tersebut akhirnya dengan sadar diri mengundurkan diri dari jabatannya,” tulis Kharis di petisi, Jumat (24/4) .

Kharis mengajak publik terus mengingatkan Presiden Jokowi agar tidak salah pilih lagi dalam memilih pembantunya terutama di lingkaran Istana.

Sehingga tidak membuat gaduh dan bisa fokus membantu presiden sesuai dengan arahan serta aturan dan perintah Presiden.

“Gelar dan karya dalam bentuk startup memang penting, tapi juga track record pemahaman soal kebijakan dalam pemerintahan, isu sosial, dan aktivis muda juga penting," tegasnya.

Kharis pun meminta Presiden Jokowi agar lebih ketat serta belajar dari kesalahan sebelumnya.

"Sekali lagi, terima kasih ya teman-teman. Jangan berhenti suarakan kebenaran untuk mendukung Pemerintahan yang bersih,” tutup Kharis di petisi.

Belva yang juga merupakan CEO Ruangguru disinyalir mendapat proyek dari istana dengan jumlah yang fantastis sebesar Rp 5,6 triliun untuk  program Kartu Prakerja.

Kehadiran program ini sejak awal memang menimbulkan kontroversi. Hal itu lantaran menyiratkan konflik kepentingan hingga nepotisme.

Adapun Andi Taufan Garuda Putra sebelumnya diduga memanfaatkan momen Pandemik Covid-19 dengan menyurati camat seluruh Indonesia untuk 'menitipkan' perusahannya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) sebagai relawan Covid-19.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya