Berita

Belva Devara juga harus melepas proyek Kartu Prakerja/Net

Politik

Belajar Dari Belva Devara, Jabatan Stafsus Presiden Hanya Untuk Mengeruk Proyek Strategis Pemerintah?

JUMAT, 24 APRIL 2020 | 08:55 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mundurnya pendiri Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, dari jabatan Staf Khusus (Stafsus) Presiden memperkuat adanya dugaan jabatan tersebut hanya digunakan untuk mengeruk proyek strategis pemerintah.

Hal itu disampaikan oleh pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, setelah melihat adanya kejanggalan dengan mundurnya Belva dari lingkaran Istana Negara.

"Mundurnya Belva menurut saya justru menjadi blunder, karena kalau tidak ketahuan mana mungkin dia akan mundur? Setelah mendapat desakan publik, baru mau mundur," ucap Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/4).


Bahkan, lanjut Saiful, mundurnya Belva terjadi setelah Ruangguru menjadi perusahaan aplikator pelatihan online dari program kebanggaan Presiden Jokowi, yakni Kartu Prakerja.

"Dia mundur sudah dapat triliunan proyek Prakerja, kok mau enak sendiri? Jabatan ditinggalkan. Atau memang jabatan stafsus hanya untuk mengeruk proyek strategis pemerintah? Kalau benar, sungguh sangat mengerikan," tegas Saiful.

Karena itu, mundurnya Belva dari Stafsus Presiden tetap menyisakan problem besar pada bangsa Indonesia yang tengah mengalami pandemik Covid-19.

"Mundur pun menurut saya masih menyisakan problem besar, selain tidak menghilangkan aspek pidananya, apabila ada. Selain itu dengan tetap berjalannya proyek, apa yang Anda ajarkan sebagai milenial? Kalau begini semakin kuat membuktikan bahwa jabatan hanya ingin mendapatkan proyek, setelah proyek di tangan jabatan dilepas. Sebenarnya lebih penting jabatan atau proyek besar? Atau jabatan hanya untuk mendapatkan proyek besar?" cecar Saiful.

Dengan demikian, seharusnya Belva tidak hanya mundur dari jabatan Stafsus. Melainkan juga melepaskan proyek Kartu Prakerja, jika memiliki rasa malu.

"Kalau punya rasa malu sebaiknya saran saya lepas kedua-duanya, jabatan dan proyek. Sehingga Anda akan dicatat oleh sejarah sebagai orang yang gentlement. Kalau seperti sekarang seolah Anda lebih cinta uang (proyek) daripada pengabdian kepada negara (jabatan). Setelah proyek didapat persetan dengan pengabdian terhadap negara," pungkas Saiful.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya