Berita

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago/Net

Politik

Pejabat Senior Yang Nggak Punya Rasa Malu Harus Contoh Belva Devara

RABU, 22 APRIL 2020 | 08:58 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Mundurnya Adamas Belva Syah Devara dari Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo diapresiasi banyak pihak. Salah satunya oleh pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago.

Pangi menilai, mundurnya Belva Devara sangat baik bagi fatsun dan tradisi politik di Indonesia.

“Belva sudah memberikan contoh yang baik dengan punya budaya malu, punya akhlak. Beda dengan politisi tua kita, sudah gagal, sudah nggak bisa berbuat apa-apa, tetap nggak mau mundur," ujarnya Rabu (22/4).


Nama Belva belakangan mencuat lantaran pendiri sekaligus Direktur Utama Ruangguru itu mendapat proyek dari Istana dengan jumlah yang disebut fantastis untuk Program Kartu Prakerja.

Kembali ke penilaian Pangi. Menurutnya, budaya malu di Indonesia adalah sesuatu yang langka. Belva telah menunjukan tradisi yang patut dicontoh, khususnya bagi pejabat senior lainnya.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu juga menilai surat pengunduran diri Belva Devara yang dikirim secara terbuka kepada presiden, sangat berkelas dan alasannya sangat rasional, yakni tidak mau membebani presiden dengan asumsi publik terkait konflik kepentingan soal Kartu Pra Kerja.

"Ini yang saya maksud tahu diri dan Belva punya sense of high politics (politik kelas tinggi) sadar dan punya jiwa besar karena tidak mau berlarut larut menjadi masalah baru," jelas Pangi.

"Oleh karena itu, kita angkat topi dengan keputusan Belva, semoga ini bisa menularkan tradisi ke politisi dan pejabat tua kita yang nggak punya rasa malu, nggak punya budaya mundur, padahal sudah tidak mampu dan tidak bisa berbuat banyak, tetap ngotot bertahan," sindir Pangi. 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya