Berita

Dua pemuda (berkemeja merah) yang kembali ditahan polisi karena jadi kurir narkoba/RMOL

Presisi

Tiga Hari Bebas Dari LP Nusakambangan Karena Covid-19, Pemuda Ini Kembali Jadi Kurir Narkoba

SENIN, 13 APRIL 2020 | 23:33 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Petugas unit idik 1 Satresnarkoba Polrestabes Semarang berhasil membekuk dua orang kurir narkoba jenis sabu saat sedang bertransaksi di depan SPBU Madukoro Jalan Jenderal Sudirman Semarang pada Selasa (7/4).

Salah satu pelaku ini baru tiga hari bebas dari Lapas Nusakambangan terkait asimilasi oleh KemenkumHam karena dampak virus corona.

Kapolrestabes Semarang Kombes Auliansyah Lubis menyebut kurir sabu yang baru bebas dari lapas nusakambangan dan berhasil ditangkap adalah Fajar Christanto (24) warga Banowati.

Sementara satu rekanya bernama Riyan Maulana (22) warga Jalan Pergiwati, Bulu Lor, Semarang Utara.

"Saat ditangkap dan dilakukan penggeledahan dari dompet Riyan ditemukan paket hemat sabu seberat 0,2 gram dan serbuk pil ekstasi sedang dari Fajar ditemukan handphone yang berisi alamat dan foto lokasi peletakan narkoba beserta buku catatan rekapan keluar masuk sabu maupun ekstasi," ungkap Kombes Auliansyah Lubis dseperti dikutip dari Kantor Berita RMOL Jateng, Senin (13/4).

Dia menambahkan, setelah dilakukan pendalaman dan interogasi petugas langsung menggerebek dan menggeledah rumah kost Riyan Maulana di kawasan Jalan Lamongan, Sampangan. Dalam penggeledahan ditemukan 133 butir ekstasi warna orange dan sabu seberat kurang lebih 20 gram serta timbangan digital.

Sementara itu, Kanit Idik I Satresnarkoba Polrestabes Semarang AKP Eny Suprapti saat dikonfirmasi menambahkan, sebelumnya saat Fajar masih di dalam lapas memerintahkan Riyan untuk mengambil sabu pada tanggal  23 Maret dan 1 April 2020 diletakkan di pot tanaman dekat jembatan layang Jalan Teuku Umar, Jatingaleh Semarang.

"Menurut pengakuan Fajar, sabu dan ekstasi tersebut milik seorang bernama "BOS GENK", namun yang bersangkutan tidak pernah bertemu secara langsung," ujar AKP Eny.

Dalam setiap trasnsaksi keduanya mendapat upah sebesar Rp1 juta dan diberi bonus mengonsumsi sabu dan ekstasi secara gratis.

Fajar sendiri merupakan residivis kasus Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan divonis selama 13 bulan dan mendekam di Lapas Kelas 1A Semarang sebelum dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya