Berita

Peluncuran Roket/Net

Publika

Roket China Meledak

MINGGU, 12 APRIL 2020 | 12:29 WIB

MELEDAK roket Long March 3B yang membawa Satelit Palapa N1 atau Nusantara Dua. Roket yang diluncurkan dari pusat peluncuran Xichang di ProVinsi Sichuan itu meledak pada tahap ketiga.

Ini kegagalan kedua peluncuran roket di China dalam sebulan. Sebelumnya Long March 7A gagal pula diluncurkan dari pusat peluncuran Wenchang di pulau Hainan China sebelah selatan.

Sontak jadi bahan pembicaraan. Masalahnya peluncuran dilakukan di saat maraknya Indonesia dan dunia menghadapi pandemi virus corona yang berasal dari Wuhan, China. Dunia sedang menyorot negara ini. Inggris dan India sedang berupaya membawa negara China ke Pengadilan Internasional untuk menuntut ganti rugi atas dampak penyebaran virus corona yang oleh Donald Trump disebut "Virus China" tersebut.


Kualitas "barang China" sering dipersoalkan di dunia perdagangan. China dikenal mahir menduplikasi, harga lebih murah tetapi berkualitas rendah. Bila berbicara motor atau mobil China pasti tergambar murah dan kualitas  yang "seadanya". Begitu juga dengan barang barang lainnya. Di negara manapun jika ada tulisan "made in China" orang biasa nyeletuk "pantes harganya murah".

Di masa Covid-19, alkes dan APD buatan China juga bermasalah. Spanyol, Belanda, Georgia,  Ceko dan Turki mengembalikan Rapid Test dan APD yang dipesan dari China. Ternyata di samping banyak yang cacat juga berkualitas di bawah standar. Mendagri Australia menyatakan alat kesehatan China ini berbahaya. Demikianlah negara China yang di tengah krisis masih saja memikirkan untung. Mutu selalu diabaikan.

Indonesia banyak memesan alat rapid test  dari China. Akan tetapi sama dengan negara lain maka sebagai alat tes deteksi virus corona diragukan akurasinya. Harus ada tindak lanjut dengan pemeriksaan swab atau menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).

Seseorang yang melakukan rapid test jika hasilnya negatif tetap gelisah karena bisa "false negative" dan jika positif maka itupun belum pasti terjangkit harus test yang lebih pasti melalui metode PCR tersebut.

Peristiwa meledaknya roket China yang membawa Satelit Palapa N1 menambah khazanah buruknya kualitas barang "made in China". Entah berapa kerugian negara kita dari sisi waktu atau juga materiel. Harus ada informasi kepada rakyat tentang asuransi dan dan dampak lainnya. Rasanya sepi sepi saja.

China memang sulit dipercaya. Hanya anehnya masih ada saja petinggi yang membela habis habisan negara China ini.  Negara komunis, sumber bencana penyakit, serta penghasil barang berkualitas buruk.

Jika ada ungkapan bahwa ekonomi Indonesia akan meroket ke depan dengan mitra atau tandem roket China  maka dapat diprediksi ekonomi Indonesia itu akan meledak.

Ledakan yang bukan sukses akan tetapi hancur lebur. Fakta yang dirasakan kini adalah pertumbuhan ekonomi yang semakin lemah.

Roket meluncur untuk meledak lalu hancur berkeping keping. Atau mungkin makna dari meroket itu bukan melesat ke atas tetapi nyungsep ke bawah.

Palapa hanya tinggal sumpah. Mestinya kita ingat sejarah saat Kertanegara menolak tunduk pada Mongol China. Utusan Khubilai Khan, Meng Ki dicederai wajahnya.

Beijing marah tapi Singosari siap melawan. Siap melawan!

M Rizal Fadillah
Pemerhati politik

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya