Berita

Persidangan kasus suap dengan terdakwa Saeful Bahri/RMOL

Hukum

Kesaksian Agustiani Tio, Permintaan Rp 1 Miliar Wahyu Setiawan Sempat Dinego Saeful Bahri

JUMAT, 10 APRIL 2020 | 00:15 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kader PDIP, Agustiani Tio Fridelina menyebut ada proses tawar-menawar antara terdakwa Saeful Bahri dengan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan untuk mengusahakan permohonan dari DPP PDIP agar posisi Riezky Aprilia digantikan Harun Masiku sebagai anggota DPR RI terpilih.

Hal itu diungkapkan Agustiani saat menjadi saksi untuk terdakwa Saeful Bahri di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (9/4).

Agustiani menyebut, setelah menyerahkan dokumen foto surat DPP PDIP dan putusan MA dari Saeful ke Wahyu, ia dihubungi kembali oleh Saeful sekitar tanggal 5 Desember 2019. Saat itulah Agustiani mengaku diperintahkan oleh Saeful untuk menanyakan biaya operasional kepada Wahyu Setiawan.

"5 Desember itu saudara terdakwa menghubungi balik saya terus, meminta saya untuk menanyakan berapa biaya operasionalnya. Seingat saya terdakwa bilang kalau bisa 750 (juta). Sepahaman saya iya (Rp 750 juta) karena dana operasional itu ada satu," ucap Agustiani Tio Fridelina.

Selanjutnya, Agustiani meneruskan pesan Saeful kepada Wahyu. Wahyu Setiawan pun meminta Rp 1 miliar.

"Wahyu kemudian merespons itu dijawab seribu, pemahaman saya itu Rp 1 miliar. Kemudian saya forward lagi ke saudara terdakwa, terus yang terdakwa juga ngomong lagi. 'Tawar lah' kalau enggak salah 900 (juta rupiah)," jelas Agustiani.

Selanjutnya, penawaran Rp 900 juta dari Saeful diteruskan kepada Wahyu. Namun, Wahyu malah mengajak untuk bertemu Agustiani.

"Lalu saya forward lagi ke Pak Wahyu, terus kemudian Pak Wahyu merespons 'Mba nanti malam kita ngopi', katanya gitu. Terus saya bilang saya nanti malam ada di sekitaran RSPP," terang Agustiani menirukan ucapan Wahyu.

Jaksa KPK pun mempertanyakan apakah pada malam tersebut Agustiani jadi bertemu dengan Wahyu.

"Enggak (jadi). Karena malam itu mertua saya kondisinya kritis, kemudian Pak Wahyunya sendiri juga saya enggak tahu apakah menghubungi saya atau tidak, tapi waktu itu kondisi mertua saya lagi kritis jadi enggak melihat handphone," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya