Berita

Partai Gelora/Net

Politik

Pengamat: Partai Gelora Harus Berkeringat, Sejarah Mencatat Hanya Sempalan Golkar Yang Terbukti Sukses

RABU, 01 APRIL 2020 | 19:42 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora resmi mendaftarkan diri di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada Selasa (31/3). Meski demikian, partai pimpinan Anis Matta ini diprediksi akan kesulitan bersaing di kancah perpolitikan tanah air.

"Kemunculan partai baru, sekalipun berhasil memenuhi persyaratan administratif dan boleh ikut kompetisi Pilkada, Pileg dan Pilpres, opsi eksistensi yang terbentang ke depan masih sangat spekulatif," kata Direktur Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/4).

Berdasarkan pengalaman pasca reformasi, jelasnya, banyak partai politik baru yang bermunculan namun hanya satu kali mencicipi pemilu. Setelah itu, partai politik baru bak hilang ditelan bumi lantaran tidak lolos ambang batas parlemen.

"Terutama yang datang dari pecahan partai berbasis massa Islam," sambungnya.

Salah satu faktor penting yang melandasi sulitnya parpol baru bersaing adalah segmen pemilih yang semakin mengecil. Dalam kenyataan praktik politik di Indonesia, sambungnya, hanya partai pecahan dari Golkar yang bisa eksis di pentas politik nasional Indonesia, seperti Gerindra, Nasdem, dan Hanura.

"Selain Golkar, pecahan PDIP, PKB, PPP, dan lain-lain gagal mencapai ambang batas parlemen. Begitu juga dengan parpol baru yang bukan pecahan dari partai lama berideologi nasionalisme, seperti PSI, Berkarya, Garuda, dan Perindo begitu sulit bisa menembus Senayan (DPR)," lanjut pengamat dari Universitas Jayabaya ini.

Berdasarkan riset politik, kata Igor, persentasenya voters di Indonesia sangat kecil untuk memilih partai baru, atau sempalan partai lama dalam perhelatan Pemilu.

"Apalagi melihat persentase suara PKS justru cenderung naik dari pemilu terakhir 2019. Ini artinya, Partai Gelora yang tokohnya pendirinya berasal dari PKS sungguh harus bekerja keras," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya