Berita

Rapid test massal di Bekasi/RMOL

Politik

Berkaca Tes Massal Bekasi, Pengamat: Obat Terbaik Hadapi Corona Cuma Lockdown

KAMIS, 26 MARET 2020 | 08:15 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Obat terbaik menghadapi virus corona baru atau Covid-19 adalah lockdown, bukan rapid test massal. Terlebih jika penyelenggaraan rapid test seperti yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi pada Rabu (25/3).

Begitu simpulan Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic and Law Studies (Cespels), Ubedilah Badrun menanggapi rapid test massal yang digelar di Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi, Jawa Barat.

Rapid test berujung pada pengumpulan massa itu menjadi bukti bahwa pemerintah pusat gagal mengawal pemimpin daerah untuk mengikuti anjuran physical distancing atau menjaga jarak fisik antar sesama.

"Jadi obat terbaik hadapi corona adalah lockdown wilayah. Sebab dengan cara lockdown misalnya dua pekan, itu jauh lebih efektif memutus mata rantai penularan Covid-19," yakin Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/3).

Rapid test Covid-19, sambungnya, juga tidak memiliki tingkat akurasi yang bagus untuk mengecek apakah seseorang positif virus corona atau tidak.

Rapid test hanya membaca sistem imun tubuh, ketika virus masuk ke dalam tubuh, maka secara otomatis tubuh akan membuat imunnya.

“Tapi ini perlu waktu. Bisa jadi tesnya negatif karena imunnya belum terbentuk, padahal virusnya ada, bisa juga terbaca positif padahal virusnya sudah dimusnahkan oleh tubuh," jelas Ubedilah.

Apalagi kata Ubedilah, prosedur pengecekan yang direkomendasikan oleh dokter adalah dengan cara pengambilan spesimen menggunakan swab tenggorokan.

"Rekomendasi dokter justru bukan rapid test massal tetapi swab tenggorokan. Pengambilan spesimen lendir menggunakan swab dan pemeriksaan menggunakan PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus SARS-COV2. Namun kelemahannya, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih rumit," terang Ubedilah.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya