Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Protokol Indonesia Covid-19

JUMAT, 20 MARET 2020 | 15:05 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

JOHNS Hopkins Center for Health Security puts Indonesia’s mortality rate at more than 8 percent, nomor dua setelah Italia.

Semalam di grup WhatsApp beredar resep treatment Covid-19 RS Persahabatan dari "Erlina Burhan".

Protocol treatment itu menggunakan Oseltamivir, Azitromisin, Chloroquine sulphat, Hepatoprotektor, dan Vitamin C dosis tinggi (1x400mg).


Nah yang terakhir ini bikin medical society marah. At least ada 2 dokter yang kezel. Ngeluh dan minta tolong supaya Wakil Ketua DPR-RI Don Dasco tegur.

Pasalnya Vitamin C 400mg itu jauh dari kategori "Dosis Tinggi". Diinjeksi 1x sehari pula. Protocol Shanghai dari riset Dr Thomas Levy di Wuhan mengendorse "Megadose" yaitu 24000mg sehari.

Dr. Zhiyong Peng melaporkan Protocol Vitamin C infusion ini berhasil menyembuhkan 200 orang pelajar positif Covid-19. Artinya protocol ini zero mortality rate.

Vitamin C bagus buat paru-paru. Bisa cegah pulmonari kronis (COPD) dan kanker paru-paru.

Covid-19 mainnya di situ; di paru-paru dan tenggorokan. Sehingga membangun kekuatan paru-paru dan tenggorokan dengan Megadose Vitamin C adalah metode rasional.

So far, Singapore zero dead Covid-19. Singapore standoff di dunia medis nggakgoyah. Banyak dokter Indonesia standar klinik memperlakukan "health" sebagai bisnis. Cari duit. Kere. Tumor dibilang kanker dengan biaya konsultasi ratusan ribu rupiah.

Satu kunci sukses South Korea No lockdown adalah massive test. Sampe bikin drive thru rapid test. Presiden Jokowi, BUMN, dan Menhan Prabowo sedang berusaha mengadakan suplai alat tes.

Test kits sedang on the way, beberapa kalangan medis nyerang pemerintah. Mereka bilang rapid test kits punya kelemahan sehingga lolos banyak yang mati. Kelompok ini pula yang getol tekan pemerintah untuk complete lockdown. Buzzer-nya ngaku dokter ahli virus. Tapi anehnya, linsensi dokternya sudah belasan tahun expired. Tiba-tiba bicara sebagai super-ahli virus dan politik.

Presiden Jokowi mesti kerja ekstra keras. Masih ada rumah sakit dan kampus yang pasang tarif mahal untuk periksa Covid-19. Di masa "perang" seperti sekarang, medical blood-sucker capitalits harus diperlakukan sebagai penghianat bangsa & negara.

Penilitian lain menemukan Covid-19 tumbuh subur di badan asam (acidic). Logikanya menjadikan badan berkadar alkaline tinggi bisa menghambat pertumbuhan virus. Air zam zam dan alkaline water lain bisa dicoba.

Zeng Wei Jian

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya