Berita

Kuburan Massal Di Qom yang Terlacak Satelit Maxar/Net

Dunia

Kuburan Massal Korban Virus Corona Di Qom Iran Seluas Lapangan Bola Terlacak Oleh Satelit Maxar AS

SABTU, 14 MARET 2020 | 10:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Satelit milik Maxar Technologies yang berbasis di Amerika Serikat (AS) berhasil menangkap lokasi penggalian kuburan massal korban virus corona di Iran.

Kuburan massal itu seukuran lapangan bola dan dibuat beberapa minggu setelah kasus pertama virus corona dikonfirmasi di Iran. Lokasinya berada di pemakaman Behesht-e Masoumeh di Qom, sekitar 130 km selatan Teheran.

Menurut tradisi Islam, mayat seharusnya dikubur dengan cepat setelah kematian. Tetapi direktur kamar mayat Behesht-e Masoumeh Ali Ramezani mengatakan kepada TV pemerintah Iran, bahwa penguburan ditunda karena pengujian untuk virus membutuhkan waktu.


Sementara mayat secara tradisional dicuci dengan sabun dan air sebelum penguburan, dua pekerja medis di Qom mengatakan bahwa dalam hal itu sesuai dengan tindakan pencegahan yang terkait dengan wabah, melansir foxtv, Jumat (13/3).

Penggalian kuburan massal dimulai pada 21 Februari, sementara Iran mengumumkan kasus pertama virus corona pada 19 Februari.

Dalton Bennett, peneliti yang juga jurnalis investigasi The Washington Post menulis di akun Twitter-nya, @DaltonBennett:

"Citra satelit @maxar mulai 1 Maret jelas menunjukkan sepasang parit besar. Bersama-sama, panjangnya adalah sebidang lapangan sepak bola."

Sementara analis citra satelit di Maxar Technologies di Colorado mengatakan,  bahwa dilihat dari ukuran parit dan kecepatan penggaliannya itu merupakan penyimpangan dari praktik penguburan tradisional di lokasi tersebut.

Dalam satu video yang di-posting oleh surat kabar Amerika tersebut, seorang narator mengatakan dia berada di pemakaman Behesht-e Masoumeh pada 3 Maret.

"Seorang pekerja mengatakan kepada saya bahwa mereka pasti telah mengubur lebih dari 250 korban virus corona sejauh ini," kata narator di video tersebut tanpa menyebutkan namanya, melansir Washington Post, Kamis (12/3).

"Ini semua adalah kuburan dan masih segar," lanjut sang narator. “Ini semua dari beberapa hari terakhir. Dan seperti yang Anda lihat, itu berlangsung sampai akhir."

Sebuah video dari kamar mayat menunjukkan belasan mayat berselimut tas hitam di lantai kamar mayat Iran, sementara para pekerja berjas pelindung dan topeng sibuk berjalan di antara mereka.

Gambar satelit juga menunjukkan tumpukan objek warna putih besar mirip kapur yang sebelumnya para pejabat kesehatan Iran katakan digunakan ketika mengubur para korban virus corona.

Menteri Luar Negeri Michael Richard Pompeo menuduh Teheran menyembunyikan informasi tentang penyakit itu.

"Amerika Serikat sangat prihatin dengan informasi yang menunjukkan bahwa rezim Iran mungkin telah menekan rincian penting tentang wabah di negara itu," katanya beberapa waktu lalu.

Pompeo menyerukan pembebasan beberapa warga Amerika yang ditahan secara tidak sah di Iran di tengah kekhawatiran tentang menyebarnya virus corona di penjara-penjara negara tersebut.

"Laporan bahwa COVID-19 telah menyebar ke penjara-penjara Iran sangat meresahkan dan menuntut pembebasan seluruh warga Amerika secara penuh dan segera," kata Pompeo. "Penahanan mereka di tengah kondisi yang semakin memburuk menentang kepatutan dasar manusia."

Pemerintah Iran mencatat, per Sabtu (14/3) sebanyak 11.364 kasus dengan 514 orang meninggal. Sementara yang telah sembuh sebanyak 3.529 orang.

Di antara mereka yang terinfeksi dan meninggal termasuk beberapa pejabat tinggi Iran.

Mantan menteri luar negeri Iran dan penasihat saat ini untuk Khamenei, Ali Akbar Velayati, dinyatakan positif virus itu dan dikarantina di rumahnya di Teheran, kantor berita semi-resmi Iran, ISNA.

Penasihat Khamenei lainnya, Mohammad Mirmohammadi, 71, meninggal minggu lalu, dan salah seorang ulama terkemuka negara itu, Hadi Khosroshahi, meninggal karena sakit bulan lalu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya