Berita

Ketua Umum DPP IMM, Najih Prastiyo/Net

Nusantara

Banyak Berkelit, IMM Kecewa Pemerintah Lamban Tangani Corona

SABTU, 14 MARET 2020 | 09:54 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) kecewa dengan sikap pemerintah dalam menangani wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia. Pasalnya, pemerintah dinilai lamban melakukan langkah antisipatif sejak awal mula virus ini mewabah.

Demikian disampaikan Ketua Umum DPP IMM, Najih Prastiyo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (14/3).

"Seharusnya kalau pemerintah tidak banyak berkelit, kita pasti akan lebih siap menghadapi virus corona ini. Bahwa sejak awal pemerintah tidak serius dalam menanggulangi masuknya virus Corona di Indonesia," ujar Najih Prastiyo.

Najih Prastiyo menilai, sejak awal muncul kasus corona di Kota Wuhan, China, pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo seolah menganggap hal tersebut biasa saja tidak perlu penanganan ekstra.

Padahal, sambungnya, seharusnya pemerintah dapat mengambil pelajaran dari negara-negara yang telah terdampak tersebut, agar upaya pencegahan di Indonesia bisa lebih maksimal.

"Saya menganggap pernyataan yang keluar di awal-awal kasus ini muncul, hanya sekedar 'lip service' saja. Sama sekali tidak mengambil pelajaran atas apa yang terjadi di Wuhan dan Singapura," kata Najih Prastiyo.

Lebih dari pada itu, Najih berharap agar pemerintah tidak malu mengakui berbagai keterbatasan yang dimiliki dalam upaya penanggulangan wabah virus corona ini. Sebab, fasilitas infrastruktur kesehatan yang dimiliki Indonesia sangat minimalis.

Namun begitu, longgarnya pengawasan pada titik-titik masuk Indonesia di bandara dan pelabuhan tidak bisa disepelekan dan memang harus dijadikan sebagai bahan evaluasi agar penanganan ekstra ketat tetap dimaksimalkan.

"Karena ini menjadi penentu dari masuknya virus Corona ini ke Indonesia, ditambah dengan tingginya kasus impor dari negara luar, seperti yang disampaikan oleh pemerintah," demikian Najih Prastiyo.

Sekedar informasi, jumlah pasien positif corona di Indonesia mencapai 69 orang. 4 orang meninggal dunia, dan 5 orang lainnya sembuh.

Adapun, jumlah negara yang terinfeksi di seluruh dunia mencapai 124 negara, bahkan badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan covid-19 sebagai pandemik atau wabah global.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya