Berita

Diskusi Politik Vox Point Indonesi/RMOL

Politik

Vox Point Indonesia: Intoleransi Ganggu Kehidupan Masyarakat

MINGGU, 01 MARET 2020 | 00:39 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Intoleransi merupakan salah satu persoalan yang berpotensi mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Demikian disampaikan Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati, saat mengisi Diskusi Politik Vox Point Indonesia bertajuk 'Jokowi Awal Periode Ke-2', di Sanggar Prathivi Building, Jalan Pasar Baru Selatan, Jakarta Pusat.

“Intoleransi yang marak muncul seperti sikap intoleran terhadap perbedaan baik agama, etnis, pendapat, dan perbedaan politik berpotensi mengganggu kehidupan masyarakat,” ucap Handojo, Jumat kemarin (28/2).


Handojo mengungkapkan intoleransi menjadi sorotan penting awal pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin. Isu SARA saat ini menjadi polemik di tanah air.

Di sisi lain Indonesia merupakan negara yang sangat menjunjung tinggi toleransi karena berideologikan Pancasila. Sementara itu UUD 1945 juga menjamin setiap warga negara untuk memeluk agamanya masing-masing.

"Di Karimun, Kepulauan Riau, Gereja Katolik Paroki Santo Joseph ditolak oleh sekelompok ormas. Mereka menolak IMB gereja yang sudah berdiri sejak 1928. Ini adalah contoh nyata intoleransi masih terjadi di Indonesia," kata Handojo.

Ia juga menyebut di Sulawesi Utara juga terjadi pengerusakan sebuah bangunan di perumahan Griya Agape, Tumaluntung, di mana umat muslim beribadah di sana. Menurutnya perbuatan oknum tersebut pada dasarnya sudah bertentangan dengan nilai-nilai toleransi sehingga negara harus hadir.

"Itu yang menjadi catatan bagi Jokowi-Amin, sehingga ke depannya pemerintah harus lebih tegas lagi terhadap kelompok-kelompok yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila," tegasnya.

Handojo juga menyebut pemerintah saat ini sedang dipusingkan berbagai persoalan yang sulit terurai mulai dari virus corona hingga Harun Masiku yang tidak tahu keberadaannya.  

Kemudian Kasus PT Asuransi Jiwasraya, PT. ASABRI, banjir Jakarta, hingga Omnibus Law Cipta Kerja. Sederetan persoalan tersebut menjadi pekerjaan berat pemerintah ke depan.

"Diharapkan dalam menghadapi persoalan tersebut, pemerintah tidak boleh salah langkah dalam mengambil keputusan. Salah sedikit bisa membahayakan bagi kondisi bangsa dan roda pemerintahan itu sendiri," bebernya.

Meski demikian Handojo tidak menampik keberhasilan Jokowi dalam pembangunan di tanah air. Ia mengakui saat ini pemerintah sedang berupaya melakukan pemerataan pembangunan di Indonesia.

"Jangan sampai berbagai polemik yang memusingkan pemerintah saat ini seperti kasus SARA hingga korupsi membuat langkah pemerintah terhambat. Tapi kita tetap optimis pemerintah dengan segala upaya dan niat baik bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang kita hadapi saat ini," pungkas Handojo.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya