Pernyataan yang keluar ke publik harus benar-benar dijaga oleh anggota DPR. Hal itulah yang harus diingat oleh Wakil Ketua Komisi V DPR Nurhayati Monoarfa.
Sebab, pernyataannya yang menolak kendaraan roda dua sebagai transportasi umum dan melarang ojek online melintasi jalan protokoler membuat ribuan driver menggeruduk gedung DPR, Senayan, Jakarta pada hari ini, Jumat (28/2).
Dua pimpinan DPR, Sufmi Dasco Ahmad dan Rahmat Gobel bahkan harus menemui demonstran untuk meredam emosi massa.
Kepada demonstran, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa apa yang disampaikan Nurhayati Monoarfa sebatas pendapat yang disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan pakar, guna membahas masukan Penyusunan Rancangan Undang-Undang RUU 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dan RUU Revisi UU 38/2004 tentang Jalan, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2).
Artinya, pendapat itu belum bisa dijadikan kebijakan pasti. Sehingga, pendapat itu sah-sah saja diutarakan.
“Kami sudah sampaikan dalam menyikapi ini, kan ada beberapa macam pendapat sebenarnya. Bahwa ada pendapat lain yang tidak setuju kan sah-sah saja sebenarnya,†ujar Dasco usai menemui para driver ojol di depan gedung parlemen, Senayan, Jumat (28/2).
Atas pernyataan yang membuat para driver ojol gaduh hingga melakukan mogok kerja dengan aksi di gedung parlemen, pimpinan DPR RI akan meminta klarifikasi dari istri Kepala Bappenas Suharso Monoarfa tersebut.
“Tapi karena ini sudah membuat perhatian di masyarakat khususnya ojol datang, maka kami akan minta pembahasan dan klarifikasi dari yang bersangkutan,†demikian kata wakil ketua umum Partai Gerindra itu.
