Berita

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo (Kiri) dan Plt Jubir KPK, Ali Fikri/RMOL

Hukum

ICW: Penghentian 36 Perkara Oleh KPK Wajar Dan Bukan Jadi Soal

SENIN, 24 FEBRUARI 2020 | 00:06 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kepemimpinan Firli Bahuri dkk yang mengumumkan penghentian 36 perkara di tahap penyelidikan dianggap bukan pelanggaran etik.

Hal itu disampaikan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo saat diskusi Crosscheck bertema "Dear KPK, Kok Main Hapus Kasus?" di Upnormal Coffee di Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (23/2).

"Kalau poinnya masih sebatas jumlah perkara, itu tidak jadi soal. Tapi kalau sudah menyebut indikasi nama, kasusnya di daerah mana di Kementerian apa, itu berarti agak menyentuh batas-batas yang sudah diatur di dalam pengecualian UU Keterbukaan Informasi publik. Kalau ini kan masih pada tingkat jumlah, itu sebenarnya bisa-bisa saja," ucap Adnan Topan Husodo.


Walau demikian, Adnan juga menilai pengumuman tersebut tidak lazim disampaikan kepada publik lantaran akan menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat.

"Tapi sekali lagi ini tidak lazim di dalam praktik penegak hukum di manapun," pungkasnya.

Adapun penghentian puluhan kasus di tahap penyelidikan dilakukan lembaga antirasuah lantaran tidak menemukan dua alat bukti permulaan sebagai tindak pidana korupsi.

"Ketika di tahap penyelidikan ditemukan peristiwa pidana dan bukti permulaan yang cukup, maka perkara ditingkatkan ke penyidikan. Dan sebaliknya sebagai konsekuensi logis, jika tidak ditemukan hal tersebut maka perkara dihentikan penyelidikannya," jelas Plt Jurubicara Penindakan KPK, Ali Fikri melalui keterangan tertulisnya, Kamis (20/2).

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya