Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pemilu Perlemen Iran, Angka Pemilih Sangat Rendah Dibandingkan Sebelumnya

SABTU, 22 FEBRUARI 2020 | 14:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemilu Parlemen Iran berlangsung Jumat (1/2) waktu setempat. Data resmi komisi pemilihan menunjukkan para pemilih kebanyakan berasal dari kaum milenial dengan usia kisaran 18 dan 30 tahun. Sebanyak 49 persen pemilih adalah perempuan.

Pemilu kali ini tidak membuat rakyat Iran bergairah. Kebanyakan rakyat mengaku kecewa dengan apa yang terjadi pada Iran.  Sementara kelompok pemilih lainnya sudah menjadi pendukung kuat para kandidat yang mereka yakini bisa melenturkan pembatasan dalam kehidupan sosial.

"Saya dulu memilih karena saya pikir itu akan membawa perubahan dan sedikit kebebasan. Tapi sekarang semua berubah. Saat ini saya tidak ikut memilih," aku seorang warga Teheran yang mengelola sebuah perusahaan makanan.

Pada 2016 partisipasi rakyat mencapai 62 persen pemilih yang memenuhi syarat ikut serta dalam pemilihan parlemen, dan 66 persen pada 2012.

Angka itu sangat jauh dibandingkan pemilu tahun ini yang hanya memperoleh 50 persen pemilih.

Juru bicara Dewan Wali, badan yang bertanggung jawab dalam memeriksa calon legislatif, memerintahkan warga Iran bahwa pemungutan suara adalah tugas keagamaan.

Para pemilih akan memilih 290 anggota parlemen dalam pemilihan pertama Iran sejak Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan negara-negara besar, pada 2018.

Pemilu ini bakal menguji sentimen kepemimpinan Iran dan penanganannya terhadap krisis, termasuk pembunuhan ratusan demonstran anti-pemerintah oleh pasukan keamanan pada November dan nyaris perang frontal dengan Amerika Serikat setelah pembunuhan seorang jenderal Iran dalam serangan udara AS di Irak bulan lalu.

Keluhan besar lainnya dari kaum wanita dan anak muda Iran adalah kemerosotan ekonomi yang membuat banyak orang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup yang diperburuk oleh sanksi AS.

Menurut angka resmi terbitan Pusat Statistik Iran pada Desember, tingkat pengangguran di Iran untuk usia 18-35 adalah 17,9 persen tetapi untuk wanita dalam kisaran usia itu adalah 29,3 persen.

"Orang-orang muda, mahasiswa dan akademisi selalu jadi mesin pemilu di Iran. Namun, sekarang mereka kecewa dengan janji-janji kosong, mereka frustrasi, terutama karena mereka belum melihat jalan keluar yang masuk akal atas krisis selama dua tahun belakangan ini," kata seorang pengamat Iran.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya