Berita

Moeldoko aat membuka acara dalam Seminar Forum Kebijakan Ketenagakerjaan 2020, Gedung Pakarti, Tanah Abang III/Net

Politik

Moeldoko: Program Kartu Pra Kerja Bukan Pekerjaan Mudah

SELASA, 18 FEBRUARI 2020 | 15:33 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Salah satu janji kampanye Presiden Jokowi adalah mengeluarkan Kartu Pra Kerja yang dapat dimanfaatkan kaum muda dalam memasuki dunia kerja dan meningkatkan kemampuan untuk berwirausaha.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengakui realisasi program tersebut memang tidak mudah. Pemerintah menargetkan paling cepat program bisa dilaksanakan pada bulan April dengan target sebanyak 2 juta peserta. Dana yang dikucurkan sebanyak Rp 10 triliun.

"Ini tidak mudah, tapi kita berusaha semaksimal mungkin agar target terpenuhi. Untuk itu, kita awali Jabodetabek, lalu kita akan dapat feedback dan masif ke daerah lain," ungkapnya saat membuka acara dalam Seminar Forum Kebijakan Ketenagakerjaan 2020, Gedung Pakarti, Tanah Abang III, Selasa (18/2).


Mantan panglima TNI mengurai, Program Kartu Pra Kerja membutuhkan Peraturan Presiden (Perpres) yang ditargetkan dirilis bulan ini. Setelah itu, mulai dilakukan persiapan seperti pembentukan Project Management Office (PMO) yang akan mengelola program ini secara keseluruhan.

"Jadi secepatnya, Februari turun Perpres, Maret persiapan, ya April (diselenggarakan)," jelas Moeldoko.

Bukan hanya itu, Moeldoko juga menerangkan bahwa PMO akan berkolaborasi dengan penyedia jasa kursus dan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mendukung program ini.

Tentunya penunjukan Penyedia Kursus dan BLK tersebut telah melalui proses verifikasi yang sangat ketat serta  melibatkan Kemenaker, platform, pemda, dan PMO untuk mapping sesuai dengan standar.

"Kartu Pra Kerja ini bukan hanya pekerjaan pemerintah, tapi juga stakeholder. Untuk itu, presiden ingin adanya sebuah perubahan baru," tegas Moeldoko.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya