Berita

Pramono Anung/Net

Politik

Kekhawatiran Pramono Anung Bukti Pejabat Masih Percaya Klenik

MINGGU, 16 FEBRUARI 2020 | 10:37 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pernyataan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung yang melarang Presiden Joko Widodo untuk datang ke Kediri karena takut lengser membuktikan bahwa pejabat kita masih percaya dengan hal klenik dan bahkan aktivitas perdukunan.
 
Demikian yang disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Minggu (16/2).

"Pejabat kita hampir seluruhnya percaya klenik. Mau Menteri, Dewan atau Presiden, aktivitas perdukunan itu jalan. Jadi saya kira hampir sedikit yang tidak datang ke dukun itu," ungkap Ujang.


Menurutnya, perilaku ini memang sesuatu membingungkan di tengah zaman yang semakin berkembang. Namun mau tidak mau, suka tidak suka, fakta dan kenyataan mengarah kepada hal yang demikian.

"Walaupun mereka mempercayai klenik yang tinggi, tapi hal kayak gitu jangan dikemukakan di publik. Sehingga publik ramai dan jadi tahu bahwa aktivitas perdukunan itu nyata," terang Ujang.

Pramono mengungkapkan pernyataan tersebut saat memberikan sambutan di hadapan para kiai sepuh pengasuh Ponpes Hidayatul Mubtadien Lirboyo Kediri.

Ia datang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Mereka meresmikan rusunawa di Ponpes Lirboyo Kediri.

”Ngapunten kiai, saya termasuk orang yang melarang Pak Presiden untuk berkunjung di Kediri," ucap Pramono, Sabtu (15/2).

"Saya masih ingat karena percaya atau tidak percaya, Gus Dur setelah berkunjung ke Lirboyo tidak begitu lama gonjang-ganjing di Jakarta," sambungnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya