Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Duh, Kasus Bullying Terus Meningkat Dalam 9 Tahun Terakhir

MINGGU, 09 FEBRUARI 2020 | 05:39 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Dalam kurun waktu 9 tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2019, ada 37.381 aduan yang masuk ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Itu Dari jumlah tersebut, pelaporan kasus bullying atau perundungan, di dunia pendidikan maupun media sosial mencapai 2.473 laporan.

“Trennya terus meningkat, data pengaduan anak kepada KPAI bagai fenomena gunung es,” kata Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra, Sabtu (8/2).

Selain itu, dari Januari hingga Februari, setiap harinya KPAI juga banyak melihat dan membaca berita fenomena kekerasan anak. Persoalan tersebut tentu sangat disadari dan harus menjadi keprihatinan bersama.

“Kalau melihat skala dampak yang disebabkan dari tiga peristiwa di atas, memperlihatkan gangguan perilaku yang dialami anak. Gangguan perilaku tersebut perlu diantisipasi sejak awal,” ujar Jasra.

Menurutnya, meski secara fisik dan daya belajar anak cenderung baik, dan memiliki prestasi. Akan tetapi, anak-anak tidak siap dalam menghadapi realitas, sehingga terjadi gejolak yang menyebabkan pelemahan mental dan dapat bereaksi agresif seperti bullying.

“Umumnya bullying adalah perbuatan berulang-ulang yang dilakukan anak. Pemicunya sangat banyak karena kontrol sosial masyarakat yang berubah lebih agresif dan cepat, sangat mudah ditiru anak. Begitupun represif yang berulang-ulang,” jelasnya

Jasra memaparkan, bullying bisa terjadi karena tontonan kekerasan, dampak negatif gawai, dan penghakiman media sosial. Permasalahan tersebut menjadi kisah yang berulang karena bisa diputar balik, dan tidak ada batasan untuk anak-anak mengkonsumsinya kembali

“Sayangnya kondisi yang mengganggu anak tersebut, tidak banyak penyaringannya bila terjadi di media sosial, keluarga, sekolah, dan lingkungan,” tutup Jasra.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Didukung UEA

Kamis, 07 November 2024 | 05:56

Comeback Dramatis, Atletico Bikin PSG Menangis

Kamis, 07 November 2024 | 05:40

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat kepada Donald Trump

Kamis, 07 November 2024 | 05:23

Sempat Buron, Oknum Kiai Cabul di Bangkalan Ditangkap di Probolinggo

Kamis, 07 November 2024 | 05:06

Usai Minta Restu Jokowi, Herman Deru Dapat Dukungan Penuh Kaesang Pangarep

Kamis, 07 November 2024 | 04:46

Dukung Kebijakan Kendaraan Dinas Produksi Lokal, Pemprov Lampung Siapkan Anggaran

Kamis, 07 November 2024 | 04:34

Jelang SEA Games 2025, 20 Pebasket Putri Benahi Fisik di Surabaya

Kamis, 07 November 2024 | 04:17

Hore! Gaji Guru Akan Naik

Kamis, 07 November 2024 | 03:55

Sekjen PDIP: Sawung Jabo Seorang Maestro!

Kamis, 07 November 2024 | 03:35

Selengkapnya