Berita

Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat ingatkan akan potensi perpecahan Indonesia/Istimewa

Politik

Indonesia Berpotensi Pecah Seperti Uni Soviet?

MINGGU, 09 FEBRUARI 2020 | 04:20 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Keberagaman yang dimiliki Indonesia jauh lebih besar dibanding Uni Soviet. Artinya potensi perpecahan Indonesia pun jauh lebih besar, sehingga bukan tidak mungkin apa yang menimpa Uni Soviet dialami Indonesia.

Demikian diingatkan oleh Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, Sabtu (8/2). Dia mengatakan, sejarah berdirinya Indonesia berasal dari negara-negara yang sudah ada sebelum NKRI lahir. Kemudian, mereka mengikrarkan diri untuk bersatu padu, dan melebur menjadi bangsa Indonesia.

Kini, fenomena kembalinya negara-negara kecil seperti sebelum Indonesia merdeka hadir kembali. Ada yang sangat serius, sampai menggunakan senjata. Ada juga yang terlihat seperti lucu-lucuan, termasuk menyertakan atribut kuda.

Semua ini menjadi fenomena sekaligus peringatan yang harus dipahami bahwa NKRI belum sepenuhnya menjadi kesepakatan bersama.

"Padahal apa yang kita terima adalah anugerah. NKRI bukan hanya slogan, tetapi tekad mendirikan NKRI adalah sumpah. Inilah tantangan yang akan terus dihadapi oleh generasi muda, baik zaman sekarang maupun masa depan," kata Lestari Moerdijat saat Sosialisasi Empat Pilar MPR di hadapan Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), di Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (8/2).

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini menggunakan metode workshop. Selain Lestari, acara tersebut turut menghadirkan dua pembicara yang lain yaitu praktisi pendidikan Ahmad Baidlowi juga praktisi pendidikan dan mantan Bupati Bojonegoro, Sunyoto.

Dikutip Kantor Berita RMOLSumsel, Lestari Moerdijat mengajak generasi muda memahami dan menjiwai Empat Pilar MPR RI untuk mengeliminir potensi perpecahan di Indonesia. Selain itu, Lestari juga mengajak untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ini penting karena generasi muda akan selalu menghadapi perubahan yang sangat cepat. Bukan hanya di bidang teknologi dan informasi, tetapi juga perubahan menyangkut budaya dan nilai-nilai.

"Perubahan yang cepat disertai keterbukaan akan diikuti masuknya nilai-nilai asing, dan bisa berakibat terpinggirnya Pancasila. Inilah tantangan yang akan terus dihadapi generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan," demikian Lestari Moerdijat.  

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya