Berita

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh/Net

Politik

Surya Paloh Tidak Tutup Kemungkinan Dorong Nasdem Bentuk Pansus Jiwasraya

RABU, 29 JANUARI 2020 | 17:18 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Fraksi Partai Nasdem memang turut menyepakati pengungkapan fakta skandal Jiwasraya melalui panitia kerja (panja) di DPR. Namun demikian, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh tidak menutup kemungkinan mendorong kadernya untuk membentuk panitia khusus (pansus).

Surya mengatakan bahwa pihaknya memandang jiwasrayagate sebagai kasus besar. Apalagi, potensi kerugian negara yang diakibatkan mencapai Rp 13,7 triliun. Oleh karenanya, kasus ini perlu dituntaskan secara menyeluruh.

"Kalau memang memungkinkan penyelesaian melalui pansus jauh memungkinkan, lebih bagus, lebih optimis kenapa tidak," seru pengusaha ini dalam jumpa pers di Kantor DPP Nasdem, Jalan RP. Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/1).


"Rakyat masalahnya membutuhkan transparansi, kita memahami itu, mendukung itu," sambung Surya.

Adapun mengenai sikap Fraksi Partai Nasdem di DPR yang sepakat dengan pembentukan panja, Surya menganggap wajar. Sebab Nasdem menganut sistem demokrasi dalam mengambil sikap.

"Sekarang kenapa beralih ke panja? Ya itulah dinamika yang kita hadapi bersama. Karena kita tahu Nasdem tidak satu-satunya institusi partai politik di DPR," tegasnya.

Lebih lanjut, mantan anggota MPR ini bakal terus memantau jalannya penuntasan skandal Jiwasraya. Baik yang dilakukan oleh pemerintah melalui kementerian BUMN, DPR melalui panja, dan penuntasan kasus dugaan korupsinya di Kejaksaan Agung.

"Ini akan kita tunggu. Sejauh mana proses tindakan hukum ini akan berlangsung. Apakah hanya berhenti pada tingkat 1, 2, 3, 4, 5 yang sudah ditindak langsung ini, atau ada follow up lebih lanjut," ungkap Surya. 

"Nasdem berharap menuntaskan secara total. Kalau enggak ya apa salahnya, walaupun sekarang panja, balik lagi kita usulkan kepada pansus. Itu sikap Nasdem," pungkasnya. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya