Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

100 Hari Kerja Jokowi, Perampingan Birokrasi Hanya Wacana Semata

RABU, 29 JANUARI 2020 | 15:05 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

100 hari kerja pertama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin berikan beberapa catatan yang perlu dievaluasi maupun diapresiasi atas kebijakan pemerintah.

Demikian yang dikatakan analis politik dari Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/1).

Dikatakan Hendri, salah satu kebijakan yang bertolak belakang dari janji kampanye Jokowi adalah soal perampingan birokrasi.


Hensat, sapaan karibnya, mengatakan janji Jokowi untuk melakukan perampingan birokrasi dipertanyakan karena pembentukan kabinet awal yang gemuk.

“Tercatat, kabinet Jokowi memiliki 34 menteri, jumlah tersebut merupakan yang terbanyak di negara Asia Tenggara. Jumlah tersebut belum dijumlah dengan pejabat setingkat menteri, yang berjumlah 8 orang dan wakil menteri yang berjumlah 12 orang, serta penunjukan staf khusus sebanyak 7 orang yang dinilai oleh banyak orang mubazir,” katanya.

Akademisi Universitas Paramadina ini juga menganggap kepala negara seperti bagi-bagi kue di pemerintahannya dengan memberikan kursi strategis di kementerian kepada para pendukungnya saat Pilpres 2019.

“Jokowi juga dianggap memberikan kursi terlalu banyak terhadap pengurus partai politik di dalam kabinetnya. Hal yang dianggap akan merisikokan munculnya konflik kepentingan dalam pengambilan kebijakan,” jelasnya.

Hensat menambahkan Jokowi memang berencana untuk menghapus pejabat eselon III dan IV di lingkungan kementerian atau lembaga yang tidak memiliki tugas dan fungsi yang spesifik khususnya anggaran dan legalisasi.

“Di atas kertas hal ini merupakan hal yang produktif, karena terkait dengan efisiensi kinerja. Namun diperlukan konsistensi, sehingga perampingan birokrasi tidak tebang pilih," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya