Berita

Mahasiswa Indonesia di Provinsi Hubei/Ist

Dunia

China Beri Lampu Hijau Evakuasi, Mahasiswa Indonesia Minta Kejelasan Kapan Dipulangkan

RABU, 29 JANUARI 2020 | 13:33 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di wilayah Wuhan, Xianning, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, dan Enshi menunggu kepastian dari pemerintah Indonesia untuk segera dievakuasi.

Ketua Ranting Kota Jingzhou yang juga mahasiswa dari Yangtze University, Arief Dimas mengatakan, pihaknya telah menerima kabar baik dari pemerintah Indonesia terkait evakuasi 244 WNI dan mahasiswa di seluruh wilayah Provinsi Hubei, China tersebut.

"Sudah dikonfirmasi iya Mas (ada rencana evakuasi). Dari AU (Angkatan Udara) Kemlu (Kementerian Luar Negeri) dan Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," ucap Arief saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/1).


Akan tetapi, Dimas mengkonfirmasi kalau kondisi terkini WNI yang ada di Kota Jingzhou mengharuskan untuk segera dievakuasi. Sebab sebagaimana diketahui sebelumnya, terdapat satu orang balita dan satu orang ibu hamil yang berdomisili di kota ini.

"Pasrah Mas awalnya mereka, tapi sekarang setelah dapat kabar tadi semuanya jadi punya harapan baru, tapi masih ada kecemasan tentunya, berharap kalau planning itu sungguh terealisasi," ungkap Dimas.

Meski pemerintah berencana mengevakuasi seluruh WNI di China, Arief mengaku kalau pihaknya belum mendapat kepastian tanggal evakuasi dilakukan. Padahal, pemerintah China telah membuka ruang bagi negara yang memulangkan warganya.

"Tanggalnya mereka belum pastikan. Tapi pemerintah China konfirmasi memberi lampu hijau untuk opsi evakuasi bagi negara yang menginginkan," ujar Dimas.

Lebih lanjut, Dimas mendapatkan informasi dari pemerintah bahwa mekanisme evakuasi akan dilakukan secara hati-hati. Dimana, seluruh WNI akan dicek kesehatannya, alias terbebas dari wabah virus Corona.

"Pemerintah akan siapkan pesawat Hercules dan Boeing dari AU, tapi kayaknya kita nanti dikarantina dulu di provinsi lain, untuk mastikan saja tubuh kita clear," demikian Dimas.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya